ISLAMTODAY ID-Moskow mengatakan berkomitmen untuk menghindari penggunaan senjata nuklir, kecuali untuk mencegah kehancurannya sendiri.
Juru bicara kementerian luar negeri Rusia Ivan Nechaev menyatakan bahwa Moskow adalah kekuatan nuklir yang bertanggung jawab dan hanya akan menggunakan senjata nuklirnya jika diserang dengan senjata pemusnah massal atau jika keberadaannya terancam.
Sementara itu, beberapa pejabat Barat berpendapat bahwa nuklir dapat berperan di medan perang.
Menurut postur nuklir resmi Rusia, “penggunaan persenjataan nuklir hanya dimungkinkan sebagai tanggapan atas serangan sebagai tindakan pertahanan diri dan dalam keadaan ekstrem,” deputi sekretaris pers kementerian mengatakan dalam pengarahan harian pada hari Kamis.
Diplomat itu menanggapi pertanyaan tentang risiko eskalasi nuklir dalam konflik dengan Ukraina.
“Rusia tidak memiliki kebiasaan berdebar pedang, terutama dengan senjata nuklir”, ungkapnya, seperti dilansir dari RT, Kamis (18/8).
Moskow bertekad untuk menjaga situasi di Ukraina tetap konvensional dan tidak perlu menggunakan opsi nuklir di Ukraina, Nechaev menegaskan.
Dia menyesalkan bahwa para pemimpin kekuatan Barat menjadi lebih tidak bertanggung jawab daripada para pendahulu mereka di era Perang Dingin dalam hal masalah pencegahan.
“Lingkaran liberal-globalis berpikir mungkin untuk membahas penurunan tolok ukur penggunaan senjata nuklir,” ungkapnya, mengutip Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg sebagai salah satu contoh.
Kementerian Pertahanan Rusia telah berulang kali meyakinkan bahwa tujuannya di Ukraina dapat dicapai tanpa menggunakan senjata nuklir.
Lebih lanjut, Menteri Pertahanan Sergey Shoigu bahwa menyebarkan senjata nuklir tidak akan masuk akal secara militer.
(Resa/RT)