ISLAMTODAY ID-Mantan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan didakwa karena “meneror dan mengancam” petugas polisi dan seorang hakim wanita pada rapat umum di Islamabad.
Polisi menyatakan bahwa pidatonya dimaksudkan untuk meneror pejabat tinggi polisi dan pengadilan sehingga mereka tidak dapat menjalankan fungsinya dan tidak melakukan tindakan apa pun terhadap pemimpin partainya.
Setelah rapat umum hari Sabtu (20/8), tuduhan kepada ketua Pakistan Tehreek-e-Insaf pada hari Ahad (21/8) berdasarkan Bagian 7 dari Undang-Undang Anti-Terorisme.
Pemain kriket yang berubah menjadi politisi itu mengatakan dia akan mengambil tindakan terhadap para pejabat atas dugaan penyiksaan Shahbaz Gill, ajudan dekatnya dan kepala staf, dalam tahanan polisi.
Gill menghadapi tuduhan penghasutan atas pernyataan yang diduga bertujuan untuk menghasut pemberontakan di dalam militer Pakistan yang kuat.
Catatan polisi pada hari Ahad (20/8) mengatakan pidato Khan dimaksudkan untuk meneror pejabat tinggi polisi dan pengadilan sehingga mereka tidak dapat menjalankan fungsi mereka dan tidak melakukan tindakan apa pun terhadap pemimpin partainya.
Pernyataan Khan juga mendorong pengawas media negara itu untuk melarang saluran televisi menyiarkan pidato langsungnya, sebuah keputusan yang menurut partainya akan ditentang di pengadilan.
Sebelumnya pada hari Ahad (21/8), Menteri Dalam Negeri Rana Sanaullah mengatakan pemerintah sedang mempertimbangkan penangkapan mantan perdana menteri.
Youtube Blokir Pidato Khan
Khan telah menggelar serangkaian protes anti-pemerintah populer sejak digulingkan dari kekuasaan dalam mosi tidak percaya pada bulan April.
Saat ia berpidato di sebuah rapat umum di kota garnisun Rawalpindi pada hari Ahad (21/8), banyak pengguna di Pakistan mengeluhkan gangguan dalam layanan YouTube, di mana pidato itu disiarkan langsung.
NetBlocks, sebuah organisasi yang melacak pemadaman internet, mengkonfirmasi perkembangan tersebut.
“Data jaringan waktu nyata menunjukkan gangguan yang berlaku pada beberapa tetapi tidak semua penyedia internet seluler dan telepon tetap di Pakistan selama pidato streaming langsung. Akses dipulihkan setelah pidato selesai,” ungkapnya, seperti dilansir dari TRTWorld, Senin (22/8).
Khan menuduh pemerintah memblokir sementara YouTube di negara itu, men-tweet: “Pemerintah impor memblokir YouTube di tengah pidato saya.”
Dia menyebut “pemblokiran sementara” sebagai pelanggaran berat terhadap kebebasan berbicara.
Sementara itu, seorang juru bicara Otoritas Telekomunikasi Pakistan, yang mengatur internet di negara itu, tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters.
(Resa/TRTWorld)