ISLAMTODAY ID-Presiden Brasil Jair Bolsonaro mengatakan pada hari Jumat (26/8) bahwa pihak berwenang telah secara tidak tepat menargetkan dan hampir memenjarakan delapan pengusaha, menyebut penyelidikan itu sebagai upaya untuk memberangus para pendukungnya.
“Brasil sedang menuju kediktatoran. Beginilah kediktatoran dimulai sekarang. Anda kehilangan (kebebasan Anda) sedikit demi sedikit, kemudian suatu hari Anda melihat dan Anda benar-benar terikat,” ungkapnya kepada jaringan radio Jovem Pan, seperti dilansir dari TRTWorld, Sabtu (27/8).
Beberapa pengusaha pro-Bolsonaro terkemuka termasuk miliarder mall Luciano Hang menjadi sasaran penggerebekan polisi federal pada hari Selasa (23/8).
Hal ini terjadi setelah sebuah laporan media mengatakan mereka telah membahas potensi kudeta jika presiden sayap kanan tidak menang dalam pemilihan bulan Oktober Brasil.
Hang, pemilik rantai ritel Havan dan pendukung vokal Bolsonaro dengan jutaan pengikut di media sosial, menuduh pihak berwenang menyensor, dengan mengatakan akun Twitter, Instagram, Facebook, YouTube, dan TikTok miliknya telah diblokir.
“Mereka dapat mengambil jaringan sosial saya, tetapi mereka tidak akan pernah membungkam saya!” ungkap Hang.
Untuk diketahui, Hang diperkirakan memiliki kekayaan sebesar USD 4,8 miliar yang dibangun di atas sebuah kerajaan department store yang terkenal.
“Katakan tidak pada penyensoran! Anda bisa menjadi yang berikutnya,” ujarnya memposting pada hari Kamis (25/8) di akun Twitternya yang diblokir untuk pengguna di Brasil.
‘Membela Kudeta’
Situs berita Metropoles melaporkan pekan lalu bahwa grup messenger WhatsApp termasuk Hang dan para pemimpin bisnis lainnya telah “secara terbuka membela kudeta” jika Bolsonaro kalah dari mantan presiden sayap kiri Luiz Inacio Lula da Silva dari Partai Buruh (PT), yang memimpin di jajak pendapat.
Laporan tersebut mengutip pesan yang bocor di mana anggota kelompok mengatakan mereka “lebih memilih kudeta daripada kembalinya PT” dan bahwa “darah para korban akan menjadi darah pahlawan.”
Hakim Mahkamah Agung Alexandre de Moraes, kepala pengadilan pemilu tertinggi Brasil yang baru dan sering menjadi sasaran serangan Bolsonaro, mengarahkan polisi federal untuk mengeksekusi surat perintah penggeledahan yang dilaporkan menargetkan beberapa pengusaha.
Moraes juga dilaporkan memerintahkan media sosial dan rekening bank mereka diblokir.
Hang, 59, membenarkan bahwa dia telah menjadi sasaran.
Target lain dilaporkan termasuk Meyer Joseph Nigri, ketua dan mantan CEO pengembang properti Tecnisa; Jose Isaac Peres, pendiri perusahaan pusat perbelanjaan Multiplan; dan Afranio Barreira Filho, pemilik jaringan restoran Coco Bambu.
Beberapa dari mereka yang disebutkan namanya, termasuk Hang, membantah merencanakan kudeta.
(Resa/TRTWorld))