ISLAMTODAY ID-Sri Lanka telah mengumumkan sejumlah reformasi, termasuk menaikkan pajak, sebagai langkah-langkah yang dianggap penting oleh Dana Moneter Internasional (IMF) untuk mengamankan paket bailout.
Dana Moneter Internasional (IMF) telah mengumumkan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka telah mencapai kesepakatan awal untuk memberikan dana talangan sebesar USD 2,9 miliar atau Rp 43 T ke Sri Lanka yang dilanda krisis selama empat tahun.
Negara kepulauan berpenduduk 22 juta jiwa itu telah berjuang dengan krisis ekonomi terburuknya dalam lebih dari tujuh dekade dan mencari pinjaman darurat dari IMF.
Sri Lanka telah menghadapi kekurangan bahan bakar dan barang-barang pokok lainnya selama berbulan-bulan, dengan inflasi yang saat ini melonjak hampir 65% tahun-ke-tahun.
Negara kepulauan itu berutang USD 51 miliar kepada negara-negara asing, dan lembaga-lembaga multilateral.
Pemerintah Sri Lanka mengumumkan sedang melaksanakan reformasi, termasuk menaikkan pajak, untuk membawa ekonomi kembali ke jalur utang publik yang berkelanjutan.
Presiden Ranil Wickremesinghe, yang mengambil alih setelah Gotabaya Rajapaksa melarikan diri dari negara itu karena pemberontakan rakyat pada bulan Juli, telah mengatakan sebelumnya bahwa negosiasi dengan IMF telah berhasil mencapai tahap akhir mereka.
“pemerintah telah memutuskan untuk menaikkan pajak meskipun inflasi mencapai 60 persen pada Juli,” ungkap Wickremesinghe, seperti dilansir dari Sputniknews, Kamis (1/9).
Pemerintah Sri Lanka juga telah meluncurkan rencana “manajemen pengeluaran yang efisien”, mengusulkan rasionalisasi jumlah pegawai pemerintah dan memperkenalkan pensiun wajib bagi semua yang mencapai usia 60 tahun.
Selain itu, presiden mengumumkan bahwa undang-undang pengelolaan keuangan publik yang baru sedang dirumuskan dan badan pengelolaan utang nasional dibentuk untuk meningkatkan kesehatan fiskal ekonomi senilai USD 81 miliar.
Ranil Wickremesinghe, yang juga mengepalai departemen keuangan, menyalahkan politisasi kebijakan ekonomi untuk keuntungan pribadi pemerintah sebelumnya atas runtuhnya ekonomi Sri Lanka.
Wickremesinghe mengadakan beberapa putaran pembicaraan dengan tim IMF.
(Resa/Sputniknews)