ISLAMTODAY ID-Pada Rabu (31/8) malam, Israel melakukan serangan hampir bersamaan di kedua bandara internasional Suriah yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Serangan udara di Bandara Internasional Aleppo di barat laut Suriah, dan Bandara Internasional Damaskus di luar ibu kota, terjadi hanya berselang beberapa jam.
Meskipun bandara Damaskus telah dihantam beberapa kali selama beberapa tahun terakhir perang di Suriah, yang terkadang membuat penerbangan komersial terhenti di bandara, ini adalah pertama kalinya diketahui bahwa kedua pusat sipil diserang pada hari yang sama.
“Sekitar pukul 20:00 (17:00 GMT), musuh Israel menargetkan Bandara Internasional Aleppo dengan tembakan rudal, menyebabkan kerusakan material di jantung fasilitas,” ungkap kantor berita negara Suriah SANA, seperti dilansir dari ZeroHedge, Jumat (2/9).
Lebih lanjut, laporan internasional mengutip pemantau perang oposisi, SOHR, yang mengatakan empat rudal Israel menghantam landasan pacu dan gudang di bandara Aleppo.
Pertahanan anti-udara Suriah di luar Latakia dilaporkan diaktifkan, tetapi tidak diketahui apakah mereka mencegat rudal masuk tambahan.
Outlet media regional berbahasa Inggris Iran International mengatakan Israel berusaha untuk menggagalkan kedatangan pesawat Iran yang disetujui AS.
Pesawat pertama kali terlihat turun ke Aleppo, tetapi terpaksa mengubah arah pada menit terakhir karena serangan Israel di landasan pacu bandara:
Tak lama setelah serangan di Aleppo, serangan udara Israel menargetkan situs di dekat Bandara Internasional Damaskus dan target lainnya di selatan Damaskus, dengan pertahanan udara Suriah menjatuhkan “sejumlah rudal.”
Sabereen News, sebuah saluran yang dekat dengan pasukan yang didukung Iran di Suriah melaporkan bahwa Israel menargetkan bandara Aleppo untuk mencegah pesawat Iran yang disetujui AS milik maskapai kargo Yas Air mendarat karena tampaknya turun.
Lebih lanjut, dilaporkan bahwa pesawat itu berubah arah ke Damaskus sehingga pesawat Israel kembali dan mengebom bandara Damaskus.
Pesawat Iran yang dimaksud dikatakan milik maskapai penerbangan yang dioperasikan oleh IRGC, yang diduga digunakan untuk mengangkut “kargo gelap” termasuk persenjataan ke milisi pro-Iran di wilayah tersebut.
Israel telah lama bersumpah untuk mengambil tindakan terhadap pengiriman senjata Iran ke wilayah tersebut, termasuk terhadap senjata Hizbullah.
Israel telah lebih dari setengah dekade terakhir perang melanda lokasi di Suriah secara harfiah ratusan kali, meskipun Moskow semakin mengecam serangan tersebut.
S-300 yang disediakan Rusia dan sistem anti-udara lainnya yang disediakan Rusia sering aktif, dan mencegat rudal Israel dengan keberhasilan yang beragam.
(Resa/ZeroHedge)