ISLAMTODAY ID– Direktur Departemen Eropa Kedua Kementerian Luar Negeri Rusia Sergey Belyaev mengatakan di tengah kehadiran NATO yang semakin meningkat, Rusia akan mengambil semua langkah yang diperlukan untuk memperkuat kemampuan pertahanan di Kutub Utara.
Belyaev mengatakan NATO, melalui upaya Amerika Serikat dan sekutunya, meningkatkan kehadirannya di garis lintang tinggi, termasuk di dekat perbatasan Rusia.
“Di Extreme North, jumlah latihan dan manuver skala besar yang dilakukan oleh aliansi terus bertambah; dalam beberapa tahun terakhir Finlandia dan Swedia semakin terlibat di dalamnya, terlepas dari kebijakan non-blok militer yang ditempuh oleh negara-negara ini hingga saat ini. ,” ungkapnya, seperti dilansir dari Sputniknews, Selasa (6/9).
“Rusia mengambil dan akan terus mengambil semua langkah yang diperlukan untuk memastikan kepentingan nasional dan memperkuat kemampuan pertahanan di Kutub Utara, kawasan strategis bagi negara kita. Langkah-langkah politik, ekonomi, dan teknis militer. Seiring waktu, konten spesifik mereka akan menjadi diketahui,” ungkap Belyaev.
NATO, yang dibentuk pada tahun 1949, sebagian besar didirikan untuk melawan ancaman yang dirasakan Uni Soviet terhadap Amerika Serikat, Kanada, dan Eropa Barat.
Awalnya, NATO terdiri dari 12 anggota tetapi telah berkembang menjadi 30 negara.
Finlandia dan Swedia diharapkan menjadi anggota aliansi ke-31 dan ke-32.
Dengan masuknya Finlandia, di luar Rusia setiap negara yang berbatasan dengan Kutub Utara akan menjadi anggota NATO.
Untuk diketahui, garis pantai Arktik Rusia adalah 24.140 kilometer.
(Resa/Sputniknews)