ISLAMTODAY ID-Aljazair menyebut KTT yang akan datang sebagai ‘KTT Palestina’ bertujuan menyatukan negara-negara Arab di belakang tujuan bersama.
Pada 5 September, Aljazair secara resmi mengundang Palestina untuk berpartisipasi dalam KTT Arab mendatang pada 1 November di Aljir.
Undangan itu disampaikan kepada Presiden Palestina oleh Menteri Luar Negeri Aljazair Ramtane Lamamra di Kairo.
Lebih lanjut, Presiden Otoritas Palestina (PA) Mahmoud Abbas menyatakan “terima kasihnya kepada Palestina untuk menjadi orang pertama yang menerima undangan resmi.”
Lamamra menegaskan kembali komitmen Aljazair untuk mendukung hak-hak rakyat Palestina, dan menekankan pentingnya kenegaraan di dunia Arab.
Presiden Abbas juga menegaskan tekadnya untuk berpartisipasi dalam KTT tersebut bersama “saudara-saudara” Arabnya dalam kolaborasi untuk mencapai “hasil kualitatif yang sesuai dengan aspirasi rakyat Arab.”
Pertemuan tersebut merupakan kesempatan untuk meninjau perkembangan perjuangan Palestina, khususnya dalam membangun prospek untuk memperkuat persatuan Palestina.
Awal tahun ini, Presiden Aljazair Abdel Majid Tebboune mempertemukan Presiden Abbas dan pemimpin gerakan perlawanan Palestina Hamas, Ismail Haniyeh.
Pemerintah Aljazair telah memulai persiapannya untuk KTT Arab, menyebutnya “KTT Palestina,” dengan tujuan menyatukan negara-negara Arab di belakang perjuangan Palestina.
Awal pekan ini, Menteri Luar Negeri Suriah Faysal Mikdad memberikan komentarnya.
“Suriah lebih memilih untuk tidak mengangkat” masalah untuk mendapatkan kembali kursinya di Liga Arab,” ujarnya seperti dilansir dari The Cradle, Selasa (6/9).
Kedua belah pihak menyatakan aspirasi mereka bahwa KTT akan dimahkotai dengan “hasil konstruktif yang akan berkontribusi untuk memurnikan atmosfer dan memperkuat hubungan Arab-Arab untuk memajukan aksi bersama Arab.”
(Resa/The Cradle)