ISLAMTODAY ID-Artikel ini ditulis oleh Dave DeCamp melalui AntiWar.com, dengan judul US Flies B-52 Bombers Over Middle East In Show Of Force Aimed At Iran.
Militer AS mengatakan pada hari Senin (5/9) bahwa dua pembom B-52 AS melakukan misi di Timur Tengah, sebuah langkah yang dilakukan di tengah meningkatnya ketegangan di kawasan itu dan ketika AS mengadakan negosiasi kesepakatan nuklir yang dimediasi oleh UE dengan Iran.
Pembom berangkat dari pangkalan Royal Air Force di Fairford, Inggris untuk misi yang berlangsung Ahad (4/9).
Militer AS tidak menyebut Iran dalam sebuah pernyataan tentang misi tersebut, tetapi AS sering mengirim pembom ke wilayah tersebut selama negosiasi nuklir atau di tengah meningkatnya ketegangan dengan Iran.
“Ancaman terhadap AS dan mitra kami tidak akan terjawab,” ungkap Letnan Jenderal Alexus Grynkewich, perwira tinggi Angkatan Udara AS di wilayah tersebut, seperti dilansir dari ZeroHedge, Rabu (7/9).
“Misi seperti ini … menunjukkan kemampuan kita untuk menggabungkan kekuatan agar menghalangi dan, jika perlu, mengalahkan musuh kita.”
Pernyataan itu mengatakan bahwa pembom terbang di atas Mediterania, Semenanjung Arab, dan Laut Merah dan bergabung dengan pesawat tempur dari Arab Saudi dan Kuwait sebelum meninggalkan Timur Tengah.
Menurut militer Israel, pembom AS dikawal oleh tiga F-16 Israel saat mereka terbang melalui wilayah udara Israel menuju Teluk Persia.
“Penerbangan itu diadakan sebagai bagian dari kerja sama erat dengan militer AS, yang mewakili elemen penting dalam memastikan keamanan wilayah udara Negara Israel dan Timur Tengah,” ungkap Pasukan Pertahanan Israel dalam sebuah pernyataan.
Penerbangan itu terjadi ketika Israel menekan AS untuk membuat ancaman militer yang kredibel terhadap Iran agar membuat Teheran ciptakan konsesi dalam negosiasi kesepakatan nuklir.
Israel sangat menentang kebangkitan kembali kesepakatan, yang dikenal sebagai JCPOA, dan telah meningkatkan tekanan untuk mempengaruhi pemerintahan Biden dalam masalah ini.
Israel sering melakukan serangan rahasia di dalam Iran dan telah mengancam untuk meluncurkan operasi yang lebih terbuka terhadap Republik Islam.
Menurut duta besar AS untuk Israel, Presiden Biden mengatakan kepada Perdana Menteri Israel Yair Lapid melalui panggilan telepon pekan lalu bahwa AS tidak akan “mengikat tangan Israel” untuk mencegahnya menyerang Iran.
(Resa/ZeroHedge)