ISLAMTODAY ID-Presiden Ukraina Vladimir Zelensky tanggapi keputusan Moskow untuk gunakan nuklir dalam konflik yang sedang berlangsung dengan negaranya.
Zelensky menambahkan bahwa rencana militer Kiev sendiri tetap tidak berubah.
“Saya tidak percaya bahwa dia [Presiden Rusia Vladimir Putin] akan menggunakan senjata ini,” ungkap Zelensky kepada Tabloid Jerman Bild pada Rabu (21/9) ketika ditanya tentang potensi serangan nuklir terhadap negaranya
“Ada risikonya,” ungkapnya kepada Bild.
Zelensky juga menuduh Rusia melakukan pemerasan nuklir, menambahkan bahwa seseorang tidak boleh menyerah pada ancaman Moskow.
Dia juga mengklaim bahwa Rusia kemudian berpotensi menuntut “sebagian dari Polandia” dan juga mengancam akan menggunakan nuklir.
Sejauh ini, strategi Kiev tetap tidak berubah, kata Zelensky.
“Kami akan bertindak sesuai dengan rencana kami selangkah demi selangkah. Saya yakin kami akan membebaskan wilayah kami,” ujarnya, seperti dilansir dari RT, Rabu (21/9).
Presiden juga mengecam referendum soal bergabungnya republik Donbass dengan Rusia.
Zelensky mencap pemungutan suara tersebut sebagai “referendum palsu”, menambahkan bahwa sebagian besar negara di seluruh dunia “tidak akan mengenalinya”.
Kata-katanya muncul ketika Putin mengumumkan mobilisasi militer parsial, menggambarkan langkah itu sebagai hal yang masuk akal dan perlu karena kampanye militer di Ukraina.
Rusia mengirim pasukan ke Ukraina pada 24 Februari, mengutip kegagalan Kiev untuk mengimplementasikan perjanjian Minsk, yang dirancang untuk memberikan status khusus wilayah Donetsk dan Lugansk di dalam negara Ukraina.
Protokol, yang ditengahi oleh Jerman dan Prancis, pertama kali ditandatangani pada tahun 2014.
Sejak itu, mantan presiden Ukraina Pyotr Poroshenko mengakui bahwa tujuan utama Kiev adalah menggunakan gencatan senjata untuk mengulur waktu dan “menciptakan angkatan bersenjata yang kuat”.
Pada Februari 2022, Kremlin mengakui republik Donbass sebagai negara merdeka dan menuntut agar Ukraina secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara netral yang tidak akan pernah bergabung dengan blok militer Barat mana pun.
Kiev menegaskan serangan Rusia benar-benar tidak beralasan.
(Resa/RT)