ISLAMTODAY ID- Ajang Piala Dunia di Qatar tahun ini menjadi kegiatan olahraga termahal sepanjang masa.
Kompetisi sepak bola internasional ini menghabiskan banyak dana untuk membangun stadion baru, merenovasi stadion yang sudah ada, dan guna biaya infrastruktur.
Seperti yang diilustrasikan dengan gamblang oleh infografis dari Statista yaitu Martin Armstrong, Qatar telah mengumpulkan biaya yang besar sekitar USD 220 miliar atau Rp 3.352 T.
Sebaliknya, biaya Piala Dunia 2006 di Jerman tampak hampir sangat kecil yaitu USD 4,3 miliar atau Rp 65 T.
Namun, harus diperhitungkan bahwa biaya yang terkait dengan pembangunan stadion baru di Qatar hanya berkisar antara USD 6,5 miliar atau Rp 99 T hingga USD 10 miliar atau Rp 152 T.
Ini adalah peningkatan yang signifikan dari USD 4 miliar Rp 60 T yang awalnya diusulkan, namun sebagian besar pengeluaran adalah biaya infrastruktur yang merupakan bagian dari rencana Qatar 2030 yang lebih luas.
Ini termasuk pembangunan pusat inovasi dengan hotel, jaringan metro yang canggih, stadion dan bandara.
Piala Dunia di Qatar telah mendapat kecaman internasional tidak hanya karena biayanya yang tinggi, tetapi terutama karena pelanggaran hak asasi manusia.
Dalam sebuah laporan, Amnesty International mengkritik kegagalan otoritas Qatar untuk menyelidiki kematian ribuan pekerja migran selama dekade terakhir, meskipun ada bukti yang menghubungkan kematian dini mereka dengan kondisi kerja yang berbahaya.
Menurut Amnesty International, statistik resmi menunjukkan bahwa total 15.021 warga negara dari negara lain meninggal di Qatar antara 2010 dan 2019.
“Data pemerintah tidak menunjukkan berapa banyak pekerja yang meninggal selama persiapan Piala Dunia,” ujarnya, seperti dilansir dari ZeroHedge, Selasa (27/9).
Komite Tertinggi Qatar telah mencatat bahwa total 35 pekerja tewas pada proyek-proyek Piala Dunia yang telah diawasinya sejak tahun 2015.
Namun, tidak ada perkiraan berapa banyak pekerja yang tewas pada proyek infrastruktur lain terkait dengan pementasan turnamen.
(Resa/ZeroHedge)