ISLAMTODAY ID-Ketua Majelis Nasional Republik Zimbabwe mengatakan dalam pidatonya kepada deputi Rusia pada hari Selasa (27/9) bahwa Zimbabwe menyadari dan memahami dengan sempurna mengapa Rusia memutuskan operasi militer khusus di Ukraina.
Ketua Majelis Nasional Republik Zimbabwe Jacob Mudenda menunjukkan bahwa operasi militer khusus Rusia di Ukraina adalah “langkah pencegahan” yang bertujuan untuk “membela Federasi Rusia dari musuh tak terhindarkan yang diwakili oleh NATO” saat memberikan pidato di sidang pleno Duma Negara Rusia pada 27 September.
“Operasi militer tersebut merupakan langkah pencegahan yang bertujuan untuk melindungi Federasi Rusia dari musuh tak terhindarkan yang diwakili oleh NATO, yang kini juga diperkuat oleh aspirasi hegemonik Amerika untuk dunia unipolar yang tidak diinginkan, yang tentunya tidak dapat dipercaya untuk menjaga perdamaian dan keamanan global, ” ungkap Mudenda, seperti dilansir dari Sputniknews, Rabu (28/9).
Ketua menyoroti “upaya terselubung” Barat untuk memasukkan Ukraina ke dalam NATO yang menyebabkan kekhawatiran Rusia atas keamanannya sendiri.
“Federasi Rusia memiliki semua alasan untuk merasakan ancaman dari kehadiran persenjataan nuklir NATO di jarak yang jauh dari perbatasannya,” ungkapnya, menunjuk pada fakta bahwa operasi militer khusus Rusia harus dilihat dalam konteks tindakan Barat.
Politisi itu juga menunjukkan bahwa krisis pangan yang sedang berlangsung “menghantam orang paling miskin” dan orang-orang di kabupaten yang paling membutuhkan akhirnya dipaksa “untuk membeli produk dengan kualitas lebih rendah”.
Rusia meluncurkan operasi militer khusus di Ukraina pada 24 Februari, menanggapi seruan bantuan dari Republik Rakyat Donetsk dan Lugansk yang “telah menjadi sasaran genosida oleh rezim Kiev selama delapan tahun”, seperti yang dikatakan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin.
Sebagai imbalan atas operasi Rusia di Ukraina, negara-negara barat meluncurkan berbagai sanksi yang mengarah pada krisis energi dan pangan global yang menjadi bumerang bagi negara-negara barat.
(Resa/Sputniknews)