ISLAMTODAY ID-Tulisan rapper Kanye West di Twitter menimbulkan kontroversi karena komentar yang dinilai anti-Semit.
Kanye West kembali ke Twitter telah menjadi kontroversi, dengan rapper yang dituduh anti-Semitisme setelah men-tweet pada hari Ahad (9/10) bahwa ia ingin pergi “death con 3 pada Orang Yahudi,” yang ia tuduhkan “menciptakan budaya pengucilan (cancel culture).”
Untuk diketahui, death con 3 yang ditulis Kanye West tampaknya mengacu pada ‘DEFCON 3’ yaitu keadaan siaga tinggi yang digunakan oleh militer AS.
“Saya sedikit mengantuk malam ini, tetapi ketika saya bangun, saya akan melakukan death Con 3 (keadaan siaga) kepada ORANG YAHUDI,” tulis West pada dini hari Ahad (9/10) pagi, seperti dilansir dari RT, Ahad (9/10)
“Lucunya, saya sebenarnya tidak bisa menjadi Anti Semit,” lanjutnya, “karena orang kulit hitam sebenarnya juga Yahudi. Kalian telah mempermainkan saya dan mencoba menghitamkan siapa pun yang menentang agenda Anda.”
Tuduhan konspirasi Yahudi dikutuk secara luas dan tweet itu segera dihapus.
Namun, tweet lanjutan yang menanyakan “Menurut Anda siapa yang menciptakan budaya pembatalan?” tetap online.
West diblokir dari Instagram awal pekan ini karena berbagi serangkaian percakapan teks antara dirinya dan sesama rapper Diddy, di mana dia mencoba meyakinkan West untuk berhenti mengenakan t-shirt ‘White Lives Matter’ miliknya.
Sebagai tanggapan, West menuduh Diddy dikirim oleh “orang-orang Yahudi” untuk “mengancam” dia agar diam.
West mengenakan kemeja ‘White Lives Matter’ di sebuah peragaan busana di Paris pada hari Senin (10/10), dan menyatakan di Instagram sehari kemudian bahwa gerakan Black Lives Matter adalah “scam.”
Di tengah penolakan dari para pakar liberal dan sesama selebritas, West mengatakan kepada pembawa acara Fox News Tucker Carlson: “Jawaban mengapa saya menulis ‘White Lives Matter’ di kaus adalah karena mereka melakukannya. Itu hal yang jelas.”
Setelah West memberi tahu Carlson bahwa dia memandang menantu laki-laki Yahudi Donald Trump, Jared Kushner, sebagai “penangan” mantan presiden, the Anti-Defamation League menimbang pada hari Jumat, menyebut perilaku rapper itu “sangat meresahkan, berbahaya, dan antisemit. ”
“Tidak ada alasan untuk menyebarkan slogan supremasi kulit putih dan antisemitisme klasik tentang kekuatan Yahudi, terutama dengan platform yang dia miliki,” ungkap organisasi tersebut.
(Resa/RT)