ISLAMTODAY ID-Pemerintah Israel telah mengkonfirmasi Mayor Jenderal Herzi Halevi, mantan kepala intelijen militer yang memimpin pasukan di sepanjang perbatasan Gaza, sebagai kepala militer negara berikutnya.
Halevi, 54, yang menjabat sebagai wakil Kepala Staf Umum Aviv Kohavi, akan mengambil alih tentara Israel pada 17 Januari, Perdana Menteri Yair Lapid mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Ahad.
Penunjukan Halevi pada akhir masa jabatan Kohavi terjadi ketika kekerasan meningkat di Tepi Barat yang diduduki dan hanya beberapa minggu sejak serangan terbaru Israel di Gaza yang terkepung.
Pencalonannya disetujui kurang dari dua minggu sebelum orang Israel menuju ke tempat pemungutan suara pada 1 November, dalam pemilihan kelima negara itu dalam waktu kurang dari empat tahun.
Berbicara sesaat sebelum pemilihan kabinet, Lapid mengatakan Halevi akan menghadapi “tantangan utama” yang sama seperti para panglima militer masa lalu, memastikan militer Israel “lebih kuat, lebih canggih, dan lebih bertekad” daripada “musuh kita”.
Karier Militer
Lahir di Yerusalem pada tahun 1967 dari keluarga yang religius, Halevi terdaftar pada tahun 1985 sebagai penerjun payung dan maju dalam berbagai posisi komando sebelum memimpin Brigade Penerjun Payung dalam operasi selama konflik Lebanon Selatan.
“Pada tahun 1993 Halevi bergabung dengan unit pasukan khusus utama militer Israel, unit komando Sayeret Matkal,” ungkap tentara, seperti dilansir dari TRTWorld, Senin (24/10).
Dia menjabat sebagai komandan Sayeret Matkal selama tiga tahun sejak 2001 dan kemudian terus naik pangkat, menjadi kepala intelijen militer pada 2014 dan kepala pengawasan aktivitas di sekitar Gaza yang terkepung di komando selatan pada 2018, kata tentara.
Menikah dengan empat anak, Halevi tinggal di Kfar Hauranim, sebuah pemukiman Yahudi di Tepi Barat yang diduduki.
(Resa/TRTWorld)