(IslamToday ID) – Pengamat politik Rocky Gerung menyoroti moral pejabat Indonesia yang dinilai rendah terkait dengan kejadian memilukan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. Sorotan itu ia tujukan terutama untuk Ketua Umum PSSI M Iriawan alias Iwan Bule yang hingga detik ini belum menyatakan mundur dari jabatannya.
Rocky mengatakan, Iwan Bule harusnya malu saat ini. Namun, kendati demikian ia tetap menjabat dan seolah-olah tragedi tersebut tidak pernah terjadi.
“Ya itu yang selalu kita sebut bahwa kedudukan moral seorang pejabat publik itu yang sebetulnya jadi tuntunan masyarakat, bukan elektabilitasnya,” kata Rocky dikutip dari YouTube Rocky Gerung Official, Senin (24/10/2022).
Ia membandingkan Indonesia dengan moral para pejabat di Inggris. Mundurnya Perdana Menteri (PM) Inggris, Liz Truss lebih terhormat meski elektabilitasnya tinggi.
“Kan kalau kita anggap misalnya Perdana Menteri Inggris Liz Truss itu elektabilitasnya tinggi, dia tahu bahwa dia gagal untuk membuktikan janji-janjinya. Itu pertanggungjawaban seorang pemimpin,” ujarnya.
Selain itu, Rocky juga membandingkan perilaku pejabat PSSI dengan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Inggris, Braverman. Menurutnya, hanya masalah sepele yaitu salah mengirim email, Braverman langsung membuat surat pengunduran diri.
“Juga sang mentari yang hanya salah mengirim email, memakai email pribadi untuk urusan publik itu menyebabkan dia merasa malu. Jadi itu standar moralnya begitu kan,” ucap Rocky.
Apalagi, katanya, Indonesia dianggap sebagai bangsa yang bermoral. Sehingga, harusnya dapat melakukan hal yang lebih daripada Inggris.
“Kenapa nggak pakai standar di Inggris? Yang lebih berat ya standar negara-negara di timur, Jepang misalnya, Korea Selatan itu. Kan kita juga sama-sama negara timur yang harusnya standarnya lebih tinggi dari barat misalnya. Tapi justru itu yang nggak terjadi karena feodalisme di kita masih tinggi dan arogansi di kita masih tinggi,” ungkap Rocky.
Menurutnya, pejabat Indonesia terlalu memikirkan elektabilitasnya, sehingga melupakan etika dan moral sebagai manusia. “Buat apa sih elektabilitasnya tinggi kalau etikabilitasnya itu nol?” pungkasnya.
Rocky mengatakan tragedi kemanusiaan yang telah memakan ratusan nyawa di Stadion Kanjuruhan akan menjadi sejarah di dunia. Tragedi ini akan membekas di benak masyarakat. Jika ketua PSSI tidak mundur, maka generasi yang akan datang akan mempertanyakan soal pertanggungjawaban pemegang jabatan ini.
“Millennials 10 atau 20 tahun lagi akan mengingat, kok nggak ada pertanggungjawaban etis dari pemimpin terhadap kejahatan kemanusiaan yang terjadi di Kanjuruhan,” pungkas Rocky. [wip]