ISLAMTODAY ID-Pada 24 Oktober, warga Palestina menyerukan boikot jaringan ritel pakaian Zara setelah pemegang waralaba Israel menjamu anggota Knesset sayap kanan (MK) Itamar Ben Gvir untuk sebuah acara kampanye.
Joey Schwebel berkewarganegaraan ganda Kanada-Israel, ketua garis Zara Israel, menjadi tuan rumah MK anti-Palestina untuk acara kampanye seminggu sebelum pemilihan mendatang pada 1 November.
Ben Gvir, kepala partai nasionalis sayap kanan Otzma Yehudit, diterjemahkan sebagai Kekuatan Yahudi, akan menjalankan pemilihan legislatif Tel Aviv.
Saluran berita Israel 12 mengekspos pertemuan pada 20 Oktober, setelah itu orang-orang Palestina di dalam wilayah pendudukan meluncurkan kampanye online yang mendesak untuk memboikot produk Zara.
Video yang muncul di media sosial, menunjukkan orang-orang Palestina membakar pakaian dari toko ritel, menyerukan “sesama warga Palestina untuk memboikot perusahaan rasis ini.”
Ben Gvir, terlihat dalam sebuah video pada malam 13 Oktober, memegang pistol di lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem timur yang diduduki dan mendesak pemukim dan polisi untuk menembak warga Palestina yang melempar batu ke pasukan pendudukan.
“Para politisi mengikat tangan polisi kita … Tidak mungkin orang Arab melempar batu ke polisi dan polisi tidak menanggapi dengan api,” ungkap Ben Gvir, seperti dilansir dari The Cradle, Selasa (25/10).
Ben Gvir juga dikenal karena memuji pemukim ekstremis Baruch Goldstein, yang membantai 29 warga Palestina di Masjid Ibrahimi pada tahun 1994.
Pada tanggal 23 Oktober, pemimpin oposisi Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa Ben Gvir dapat menjadi menteri kabinetnya dengan syarat bahwa mantan perdana menteri membentuk pemerintahan setelah pemilihan, meskipun menyatakan MK sayap kanan sebagai “tidak layak” untuk penunjukan menteri.
Partai Zionisme Religius Ben Gvir saat ini memperoleh 14 kursi dalam pemilu, sementara Partai Nasional dari Menteri Pertahanan Benny Gantz hanya mendapatkan 12 kursi.
(Resa/The Cradle)