ISLAMTODAY ID-Moskow telah memainkan peran penting dalam menstabilkan negara-negara yang dilanda konflik seperti Suriah, Libya, dan Afghanistan.
Awal bulan ini, Presiden Vladimir Putin mengatakan menggambarkan Asia sebagai pusat kekuatan baru dan kawasan itu memainkan peran penting dalam transisi ke dunia multipolar.
“Rusia telah menciptakan harapan bagi negara-negara Asia Selatan bahwa pasukan AS dan NATO tidak dapat memaksakan kehendak mereka pada pengambilan keputusan politik, pertahanan, dan keamanan,” ungkap Muhammad Athar Javed, seorang pakar Pakistan.
Direktur Jenderal Pakistan House, sebuah think tank yang berbasis di Denmark/Pakistan yang berfokus pada urusan internasional, menganggap bahwa Rusia adalah negara penting bagi Pakistan.
Bulan lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin, selama pertemuan dengan Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif di sela-sela KTT Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO) di Samarkand, Uzbekistan, menyatakan Pakistan sebagai salah satu mitra prioritas Moskow di Asia Tenggara.
“Saya ingin mencatat bahwa kami melihat Pakistan sebagai mitra prioritas di Asia Tenggara serta benua secara keseluruhan. Hubungan antara negara kami berkembang sangat positif, dan kami senang tentang itu,” ungkap Putin, seperti dilansir dari Sputniknews, Rabu (26/10).
Pakar Pakistan menekankan bahwa Rusia lebih memilih untuk terlibat dengan negara-negara di Asia Selatan, Asia Tenggara, Timur Tengah, dan Afrika, daripada meningkatkan konflik, seperti yang telah dilakukan AS dan NATO di kawasan ini.
“AS lebih banyak terlibat dalam konflik di Timur Tengah, di Asia Selatan, di Afghanistan. Rusia belum melakukan ini. Rusia telah membalikkan gagasan itu,” ungkap Muhammad Athar Javed kepada Sputnik.
Javed juga mencatat peran konstruktif yang dimainkan oleh Rusia di Afghanistan dalam melibatkan Taliban.
Pasukan NATO pimpinan AS menarik diri dari Afghanistan pada Agustus 2021, mengakhiri 20 tahun pendudukan negara Asia Selatan yang terkurung daratan itu.
Rusia terlibat dalam proses negosiasi multinasional untuk membangun perdamaian di Afghanistan pascaperang.
Pakar Pakistan menunjukkan bahwa “perdamaian bukanlah tujuan AS” ketika mereka memasuki Afghanistan.
“Dan itu membuat perbedaan besar bagi Rusia untuk memainkan peran positif di Asia Selatan,” ia menggarisbawahi.
Menyoroti peran penting Moskow dalam domain ekonomi dan perdagangan di Asia Selatan, direktur jenderal Gedung Pakistan menyebutkan pembelian minyak baru-baru ini oleh penyuling India tanpa ancaman sanksi Barat.
“Selama krisis [Ukraina] ini, India telah membeli minyak dan Cina terlibat dengan itu. Mereka berurusan dengan Yuan dan Rubel. Jadi, mata uang – masalah itu terpecahkan. Maksud saya ada getaran positif tentang kepemimpinan Rusia, dan saya yakin itu akan sangat positif,” ungkap Muhammad Athar Javed.
Pemerintah Narendra Modi mengizinkan penyulingan yang dikelola negara untuk membeli minyak demi “kepentingan nasional.”
Rusia menjadi pemasok minyak terbesar kedua ke India pada bulan September karena New Delhi meningkatkan pembelian minyak Rusia yang disubsidi.
(Resa/Sputniknews)