ISLAMTODAY ID-Media Finlandia melaporkan RUU yang akan diajukan melalui parlemen Finlandia untuk keanggotaan NATO tidak termasuk pilihan untuk senjata nuklir.
Senjata nuklir NATO berpotensi ditempatkan di perbatasan Rusia dengan Finlandia jika Helsinki bergabung dengan aliansi militer Barat, Newsweek melaporkan pada hari Rabu, mengutip sebuah surat kabar Finlandia.
Surat kabar Iltalehti melaporkan bahwa undang-undang yang akan diajukan pemerintah Finlandia ke parlemen negara itu untuk bergabung dengan NATO tidak termasuk pilihan untuk tidak menjadi tuan rumah senjata nuklir.
Sumber militer Finlandia mengatakan kepada surat kabar itu bahwa menteri luar negeri dan menteri pertahanan Finlandia berkomitmen pada NATO pada bulan Juli bahwa mereka tidak akan mencari “pembatasan atau reservasi nasional” jika aplikasi mereka untuk bergabung dengan aliansi diterima.
Presiden Finlandia Sauli Niinisto mengatakan awal bulan ini tentang NATO.
“Finlandia tidak memiliki prasyarat untuk bergabung dengan NATO,” ungkap Niinisto, seperti dilansir dari AntiWar, Rabu (26/10).
Sementara Finlandia mungkin bersedia menjadi tuan rumah senjata nuklir, kecil kemungkinan mereka akan ditempatkan di negara itu setelah bergabung dengan NATO, setidaknya dalam waktu dekat.
Perdana Menteri Finlandia Sanna Marin sebelumnya mengatakan aliansi tersebut tidak menyatakan minat untuk menempatkan hulu ledak nuklir di Finlandia.
Saat ini, aliansi tersebut tidak memiliki hulu ledak nuklir di negara-negara yang bergabung dengan NATO setelah berakhirnya Perang Dingin, meskipun Polandia baru-baru ini mengatakan telah berdiskusi dengan AS tentang penyimpanan senjata.
Menempatkan senjata nuklir di Finlandia, yang berbatasan lebih dari 800 mil dengan Rusia, akan menjadi provokasi besar terhadap Moskow.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan dia tidak melihat Swedia dan Finlandia bergabung dengan NATO sebagai ancaman tetapi mengatakan dia akan menanggapi perluasan infrastruktur militer NATO di wilayah tersebut.
Keanggotaan NATO Finlandia dan Swedia telah diratifikasi oleh 28 dari 30 anggota aliansi, dengan hanya Hungaria dan Turki yang tersisa.
Turki telah mengancam akan memblokir negara-negara Nordik untuk bergabung jika mereka tidak memenuhi nota yang ditandatangani pada bulan Juni, tetapi masalah Ankara tampaknya terutama dengan Swedia, dan pemerintah Swedia yang baru telah mengatakan siap untuk memenuhi kesepakatan.
(Resa/AntiWar)