ISLAMTODAY ID-Panglima Swedia menyarankan pemerintah harus mengizinkan NATO dapat menggunakan wilayahnya sessuai keinginan blok tersebut.
“Swedia seharusnya tidak menetapkan reservasi pada tahap awal bahkan sebelum bergabung dengan NATO,” ungkap Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Micael Byden mengatakan kepada wartawan pada konferensi pers pada hari Selasa (1/11), seperti dilansir dari RT, Rabu (2/11).
Byden merekomendasikan agar pemerintah tidak keberatan jika blok militer pimpinan AS berusaha menempatkan senjata nuklir atau pangkalan di tanah Swedia.
Panglima mengungkapkan bahwa angkatan bersenjata berencana untuk lebih dari dua kali lipat jumlah wajib militer menjadi 50.000 pada tahun 2035.
Stockholm akan mencapai pengeluaran yang dibutuhkan NATO sebesar 2% dari PDB untuk pertahanan pada tahun 2026,
Jadwal ini lebih awal dari yang diyakini sebelumnya karena lemahnya mata uang dan biaya peralatan militer yang lebih tinggi.
Saran Byden agar tidak membatasi akses blok tersebut ke sumber daya negaranya menggemakan kata-kata Perdana Menteri Finlandia Sanna Marin, yang mencatat pada konferensi pers yang sama bahwa dia tidak ingin “menutup pintu” ke aliansi. Seharusnya tidak ada “prasyarat” untuk keanggotaan NATO, katanya.
Rekan Marin dari Swedia, Ulf Kristersson, mengungkapkan pandangan serupa, menyarankan kedua negara Nordik “harus menarik kesimpulan yang persis sama” dan “merangkul” apa pun tuntutan blok militer dari mereka.
Stockholm dan Helsinki mendaftar untuk bergabung dengan NATO pada Mei, dengan alasan operasi militer Rusia di Ukraina sebagai alasan di balik langkah tersebut.
Sementara 28 dari 30 anggota blok telah menyetujui aplikasi mereka, Türkiye dan Hongaria belum melakukannya.
Bulan lalu, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, berbicara pada konferensi pers di Praha, mengatakan bahwa “Finlandia bukanlah negara di mana teroris berkeliaran dengan bebas,” tetapi Swedia adalah “tempat teror merajalela.”
Finlandia mengirim delegasi ke Türkiye pada akhir Oktober, menurut outlet berita Turki Anadolu Agency, yang mengungkapkan bahwa pembicaraan tersebut berfokus pada ekstradisi militan Kurdi yang menjadi perhatian utama Ankara.
Mengomentari aksesi potensial Finlandia dan Swedia ke NATO, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov memperingatkan pada bulan Juni bahwa langkah itu akan semakin meningkatkan ketegangan antara Moskow dan Barat.
(Resa/RT)