ISLAMTODAY ID – Mantan eksekutif Lehman Brothers Lawrence McDonald mengatakan bahwa dedolarisasi global mungkin terjadi dalam 20 hingga 30 tahun ke depan tetapi mata uang tersebut sedang menikmati tahun-tahun puncaknya saat ini.
“Itu pasti akan terjadi,” ungkap McDonald, seperti dilansir dari Sputniknews, Kamis (3/11).
“Ini bukan masalah jangka pendek, mungkin 20 hingga 30 karena AS memiliki begitu banyak kekayaan, kami memiliki banyak kekuatan militer, tetapi tidak ada pertanyaan. Tahun-tahun puncak dolar terbaik ada di sini.”
Untuk diketagui, McDonald merupakan wakil presiden utang marabahaya dan perdagangan sekuritas konversi di Lehman Brothers.
Dia menunjukkan bahwa persenjataan sistem keuangan SWIFT dapat membahayakan dominasi dolar AS dengan mendorong bank ke pengganti lainnya.
“Permainan sanksi-SWIFT harus digunakan oleh Barat setiap 10 tahun sekali, tetapi mereka telah menggunakan ini terhadap banyak negara,” ungkap McDonald.
“Sanksi terhadap Rusia dalam perang, oke, tidak apa-apa. Dari perspektif AS masalahnya adalah Anda telah memukul 10 negara yang berbeda dengan kartu sanksi, jadi Anda memaksa negara-negara ini untuk membentuk blok melawan Anda. Itu apa yang terjadi. Dua tahun dari sekarang, dolar AS mungkin akan jauh lebih rendah karena negara dan bank akan mencari cara untuk mengatasi SWIFT,” ungkap McDonald.
Kuasa Usaha China untuk Rusia Sun Weidong mengatakan pekan lalu bahwa beralih ke pembayaran dalam mata uang nasional dalam perdagangan Rusia-China mempercepat proses dedolarisasi global.
Moskow telah berulang kali menunjukkan bahwa kebijakan sanksi Washington merusak kepercayaan terhadap dolar, mengurangi investasi cadangan nasional dalam utang publik AS, dan berkontribusi pada peningkatan volume perdagangan luar negeri dalam rubel dan mata uang lainnya.
Pada saat yang sama, pihak berwenang Rusia telah menyatakan bahwa kebijakan de-dolarisasi tidak berarti larangan peredaran dolar, melainkan menciptakan kondisi yang menguntungkan secara ekonomi untuk penggunaan mata uang lain.
McDonald adalah rekan penulis dengan Patrick Robinson dari “A Colossal Failure of Common Sense,” yaitu tentang jatuhnya Lehman Brothers dan krisis keuangan 2008.
(Resa/Sputniknews)