ISLAMTODAY ID-Organisasi Kebebasan Sipil Muslim CAIR menyatakan kemenangan elektoral Muslim yang memecahkan rekor dalam pemilihan paruh waktu AS menunjukkan bahwa masyarakat telah “berubah” dari yang dibedakan menjadi pembuat keputusan.
Setidaknya 82 Muslim Amerika telah memenangkan pemilihan lokal, legislatif negara bagian, seluruh negara bagian, yudikatif, dan federal dalam pemilihan paruh waktu Amerika Serikat.
Hal ini mengalahkan rekor sebelumnya yaitu 71 kemenangan pemilihan Muslim pada tahun 2020.
Angka-angka tersebut didasarkan pada penilaian Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR), sebuah organisasi advokasi dan kebebasan sipil Muslim.
Selain itu, ada penilaian dari Pusat Sumber Daya Jetpac, sebuah organisasi nirlaba yang berfokus pada peningkatan representasi Muslim dalam pemerintahan dan politik AS.
“Kemenangan yang memecahkan rekor adalah bukti kebangkitan komunitas kami yang sedang berlangsung dalam politik Amerika dan kepercayaan yang diberikan tetangga kami kepada kami untuk mewakili mereka dan memperjuangkan kepentingan mereka,” ungkap Direktur Eksekutif Nasional CAIR Nihad Awad dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir dari TRTWorld, Ahad (13/11).
“Kami menyaksikan langkah selanjutnya dalam transformasi politik komunitas Muslim Amerika dari suara-suara terpinggirkan yang dikesampingkan, atau lebih buruk lagi, menjadi pembuat keputusan.”
CAIR dan Jetpac telah mengikuti data pemilu AS selama enam tahun terakhir. Tahun ini, mereka melacak total 146 kandidat Muslim Amerika yang mencalonkan diri, termasuk 51 kandidat legislatif negara bagian di 23 negara bagian.
Muslim Amerika Membuat Sejarah
Dengan pemilihan tersebut, Majelis Umum Illinois menyambut anggota Muslim Amerika pertamanya, Nabeela Syed yang berusia 23 tahun dan Abdelnasser Rashid yang berusia 33 tahun.
Salman Bhojani dan Suleman Lalani menjadi Muslim pertama yang terpilih menjadi Legislatif Texas.
Di Georgia, empat Muslim Amerika terpilih, termasuk Ruwa Romman Amerika Palestina, yang merupakan wanita Muslim pertama yang menjadi perwakilan di Gedung Negara, dan Nabilah Islam Amerika Bangladesh, yang merupakan wanita Muslim pertama dan wanita Asia Selatan pertama yang terpilih masuk ke Senat negara bagian.
Zaynab Mohamed, seorang warga Somalia Amerika berusia 25 tahun terpilih menjadi senat Minnesota.
Dia menjadi wanita termuda yang terpilih menjadi majelis tinggi negara bagian terbesar, dan merupakan salah satu dari tiga wanita kulit hitam pertama di badan legislatif.
Juga di Minnesota, Muslim AS pertama dan satu-satunya yang terpilih untuk posisi di seluruh negara bagian, Jaksa Agung Minnesota Keith Ellison, terpilih kembali.
Jaksa Agung bergabung dengan anggota Kongres Ilhan Omar (D-MN), Rashida Tlaib (D-MI), dan Andre Carson (D-IN) untuk terpilih kembali.
Sebanyak 21 legislator negara bagian petahana dipilih kembali dan bergabung dengan 16 kandidat Muslim lainnya yang terpilih, menjadikan jumlah total anggota parlemen negara bagian Muslim di AS menjadi 43.
“Hasil pemilu menunjukkan bahwa komunitas Muslim sedang membangun infrastruktur yang kokoh untuk kesuksesan pemilu yang berkelanjutan,” ungkap Direktur Eksekutif Jetpac Resource Center Mohammed Missouri dalam sebuah pernyataan.
“Keputusan kebijakan tentang pendidikan, perumahan, iklim, dan hak-hak sipil dibentuk oleh badan legislatif negara bagian dan sangat penting agar suara kita terwakili dalam proses pembuatan kebijakan.”
(Resa/TRTWorld)