ISLAMTODAY ID- KTT G20 di Bali resmi ditutup dan presidensi selanjutnya jatuh kepada India.
Dalam konferensi pers, Presiden Joko Widodo menjelaskan hasil dari KTT G20 dalam berbagai aspek.
Salah satunya terkait dengan dana penanganan pandemi secara global.
“Beberapa hasil yang konkret telah dihasilkan, terbentuknya pandemic fund yang sampai hari ini terkumpul 1,5 bilion USD.” ungkapnya dalam jumpa pers.
Dalam upaya menghadapi ancaman krisis, G20 menyetujui dana bantuan di bawah IMF.
“Kemudian pembentukan dan operasionalisasi, resilience and sustainability trust di bawah IMF sejumlah USD 81,6 miliar untuk membantu negara-negara yang menghadapi krisis,” ungkap.
Lebih lanjut, Indonesia mendapatkan suntikan dana sebesar USD 20 miliar untuk transisi energi.
“Kemudian juga energy transition mechanism khususnya untuk Indonesia memperoleh komitmen dari just energy transition sebesar USD 20 miliar,” ungkapnya.
Sebanyak USD 10 miliar dana berasal dari International Partner Group (IPG) dan sisanya dari The Glasgow Financial Allieance fot Net Zero (GFANZ).
Dalam aspek lingkungan, Jokowi perlindungan pada 30% daratan dunia dan 30% lautan dunia di tahun 2030.
“Komitmen bersama setidaknya 30% dari daratan dunia dan 30% lautan dunia dilindungi di tahun 2030, ini sangat bagus. Dan melanjutkan komitmen mengurangi degradasi tanah sampai 50% tahun 2040 secara sukarela,” tutur dia.
“Saya kira hasil yang konkret itu, meskipun banyak sekali hasil-hasil yang lainnya,” ungkap Jokowi.
Dalam sesi tanya jawab, Jokowi meminta para wartawan untuk tidak bertanya ke ranah politik.
Dia menegaskan bahwa KTT G20 merupaka forum ekonomi.
“G20 itu adalah forum ekonomi, forum finansial, forum pembangunan bukan forum politik. Jadi, jangan ditarik-tarik ke politik,” jelasnya.
Untuk diketahui, dokumen deklarasi tersebut terdiri atas 52 poin sebanyak 14 halaman.
Sebelumnya, perdebatan deklarasi tersebut berjalan pelik hingga Selasa malam (15/11).
“Paragraf yang sangat diperdebatkan memang hanya satu, yaitu penyikapan terhadap perang di Ukraina. Sampai tangah malam bicara mengenai ini dan akhirnya deklarasi Bali dicapai melalui konsensus,” ungkap Jokowi.
(Resa/Tempo/Detik.com)