ISLAMTODAY ID- Jenderal Tertinggi AS Mark Milley mengatakan peluang Ukraina untuk meraih kemenangan militer jangka pendek atas Rusia tidak tinggi.
Dia mencatat bahwa meskipun Kiev baru-baru ini maju di medan perang dan merebut kota Kherson, Moskow masih memiliki kehadiran pertempuran yang signifikan di negara tersebut.
Dalam konferensi pers di Pentagon pada hari Rabu (16/11), Milley memberikan komentarnya.
“Kemungkinan kemenangan militer Ukraina didefinisikan sebagai menendang Rusia keluar dari seluruh Ukraina untuk memasukkan apa yang mereka definisikan atau apa klaim Krimea, kemungkinan itu terjadi dalam waktu dekat tidak tinggi, secara militer,” ujar Milley, seperti dilansir dari RT, Kamis (17/11).
Jenderal itu mencatat bahwa ada kemungkinan “solusi politik” yang akan membuat Rusia menarik diri dari wilayah yang diklaim Ukraina sebagai miliknya.
Selain itu, dia menambahkan bahwa Rusia “berada di punggungnya” saat ini dan bahwa Ukraina perlu bernegosiasi dari “posisi kekuatan.”
Milley juga menegaskan kembali dukungan Washington untuk Kiev dan berjanji melanjutkan selama diperlukan – sebuah pernyataan yang digaungkan oleh Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin, yang juga ikut serta dalam konferensi pers.
Sementara itu, Rusia mengatakan akan melanjutkan operasi militernya sampai semua tujuan tercapai.
Moskow mengatakan pihaknya memerintahkan pasukannya memasuki negara itu pada akhir Februari untuk melindungi Republik Rakyat Donetsk dan Lugansk, yang terus-menerus diserang oleh pasukan Kiev sejak 2014 ketika kudeta menggulingkan pemerintah terpilih negara itu.
Pada bulan Oktober, republik Donbass serta bekas wilayah Kherson dan Zaporozhye di Ukraina secara resmi bergabung dengan Federasi Rusia setelah referendum.
Presiden Vladimir Putin bersumpah untuk menganggap penduduk di wilayah ini sebagai warga negara Rusia “selamanya” dan berjanji untuk melindungi wilayah tersebut “dengan semua kekuatan dan sumber daya [Rusia]”.
(Resa/RT)