ISLAMTODAY ID-Menteri Unifikasi Kwon Young-se mengatakan Korea Selatan mungkin harus mempertimbangkan untuk memperoleh senjata nuklir atau mengerahkan nuklir Amerika di wilayahnya jika ketegangan dengan Korea Utara semakin meningkat.
“Jika hubungan antar-Korea terus memburuk dan ketegangan terus meningkat, [pemerintah] tidak dapat mengabaikan [seruan semacam itu] tanpa batas waktu jika opini publik mengarah pada persenjataan nuklir Korea Selatan dalam arti luas,” ungkap Kwon, pejabat tinggi Seoul yang bertanggung jawab atas hubungan dengan Korea Utara, kepada kantor berita Yonhap pada hari Kamis, seperti dialansir RT, Kamis (17/11).
Dia menambahkan bahwa opsi semacam itu berpotensi mencakup “berbagi nuklir” atau penyebaran senjata nuklir taktis AS di wilayah Korea Selatan.
Bagaimanapun, Kwon menyatakan bahwa saat ini Seoul tidak berpikir untuk memperoleh senjata nuklir atau membawa kembali hulu ledak AS ke Semenanjung Korea.
Komentarnya datang pada hari yang sama Pyongyang menembakkan rudal balistik jarak pendek ke Laut Jepang, menurut Kepala Staf Gabungan Korea Selatan.
Korut meningkatkan peluncurannya bulan ini, termasuk penembakan 23 rudal dari berbagai jenis pada 2 November.
Korea Utara mengabadikan penggunaan senjata nuklir menjadi undang-undang bulan lalu.
Lebih lajut, Kwon menegaskan kembali bahwa Seoul akan terus mengusahakan denuklirisasi Pyongyang “melalui pencegahan, sanksi, dan tekanan yang diperpanjang.”
Washington menghapus senjata nuklir dari wilayah Korea Selatan pada awal 1990-an di bawah kesepakatan perlucutan senjata dengan Uni Soviet.
Sebuah jajak pendapat yang dirilis oleh kantor NewsPim bulan lalu menemukan bahwa 51,2% warga Korea Selatan mendukung negara mereka untuk mengembangkan persenjataannya sendiri atau pengerahan kembali senjata nuklir AS, sementara 40% mendukung denuklirisasi penuh di semenanjung.
Sebanyak 1.014 orang berpartisipasi dalam survei tersebut.
(Resa/RT)