ISLAMTODAY ID-Kepala Pertahanan Lituania Letnan Jenderal Valdemaras Rupsys membeberkan pasukan AS di Lituania telah mengubah sikap mereka dari pencegahan Rusia menjadi kesiapan tempur.
Dia menjelaskan Lituania berbatasan dengan eksklaf Kaliningrad Rusia di Laut Baltik, serta dengan Belarusia dan Latvia.
“Dulu faktor utamanya adalah pencegahan, demonstrasi bahwa mereka ada di sini dan dapat meningkatkan kekuatan kita kapan saja,” ungkap Rupsys kepada radio LRT pada hari Jumat (2/12), seperti dilansir dari RT, Jumat (2/12).
“Dan sekarang situasinya telah berubah: unit-unit itu dikerahkan agar mereka dapat segera bertempur. Ini adalah transisi yang mulus dari satu mode ke mode lainnya.”
“Setidaknya hingga 2025, kami akan merotasi unit AS yang akan melakukan pelatihan militer dan berfungsi sebagai faktor pencegahan, tetapi juga siap untuk melakukan tindakan defensif bersama kami dan sekutu lainnya,” tambahnya.
Kepala pertahanan mengatakan pada hari Rabu (30/11) bahwa dia telah diyakinkan oleh Ketua Kepala Staf Gabungan AS Jenderal Mark Milley soal pasukan Amerika akan memiliki “kehadiran yang gigih di Lituania.”
Unit AS seukuran batalion dengan sekitar 500 tentara, tank Abrams, dan kendaraan lapis baja Bradley telah ditempatkan secara bergilir di kota Pabrade, Lituania timur, sejak 2019.
NATO juga mempertahankan unit multinasional yang dipimpin Jerman di negara itu.
Blok pimpinan AS mengumumkan peningkatan kemampuan militernya sebagai tanggapan atas operasi militer Rusia di Ukraina, yang dimulai pada bulan Februari.
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan pada bulan Juni bahwa pasukan tanggap cepat aliansi akan tumbuh dari sekitar 40.000 menjadi lebih dari 300.000.
Moskow berulang kali menyatakan menganggap pasukan NATO di dekat perbatasannya sebagai ancaman keamanan nasional.
Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov mengatakan pada hari Kamis (2/12) bahwa tindakan blok tersebut menandakan kembalinya ke “prioritas konseptual” yang diadopsi selama Perang Dingin.
(Resa/RT)