ISLAMTODAY ID-Pendiri Perusahaan Manufaktur Semikonduktor Taiwan (TSMC), Morris Chang mengatakan geopolitik telah secara drastis mengubah situasi yang dihadapi pembuat semikonduktor.
Pernyataan tersebut, dia ucapkan di sebuah acara peluncuran rencana ambisius $40 miliar untuk memperluas dan meningkatkan pabrik barunya di Phoenix, Arizona, pada hari Selasa (6/12).
Untuk diketahui, ini adalah pabrik chip canggih pertama TSMC di Amerika Serikat dalam lebih dari dua dekade, dan Chang mengatakan masih banyak “kerja keras” untuk membuatnya sukses.
Peningkatan dilaporkan dapat memungkinkan pabrik Phoenix dalam memproduksi chip untuk iPhone Apple yang dapat melakukan hampir 17 triliun kalkulasi khusus per detik.
TSMC kemudian berencana untuk membangun pabrik kedua di sana yang akan menampilkan teknologi produksi yang lebih maju, menargetkan smartphone, komputer, dan perangkat pintar masa depan lainnya.
Dalam wawancara dengan Nikkei Asia, Chang membandingkan proyek saat ini dengan saat TSMC membangun pabrik pertamanya di AS, di Camas, Washington, pada tahun 1995.
“Dua puluh tujuh tahun telah berlalu dan [industri semikonduktor] menyaksikan perubahan besar di dunia, perubahan situasi geopolitik besar di dunia,” ungkap Chang, seperti dilansir dari RT, Jumat (9/12).
“Globalisasi hampir mati dan perdagangan bebas hampir mati. Banyak orang masih berharap mereka akan kembali, tetapi saya tidak berpikir mereka akan kembali,” ungkapnya.
Komentarnya muncul di tengah meningkatnya kekhawatiran bahwa ketegangan antara AS dan China atas teknologi utama, termasuk semikonduktor, dapat semakin merugikan rantai pasokan teknologi global.
Pada bulan Oktober, Washington meluncurkan pembatasan baru yang mempersulit perusahaan seperti TSMC untuk melayani klien mereka.
(Resa/RT)