ITD NEWS — Maroko akan menghadapi Portugal di perempat final Piala Dunia pada hari Sabtu (10/12/2022). Pertandingan tersebut melibatkan konteks sejarah dan politik. Dilansir dari MEE, Jumat (9/12), ketegangan dan konflik antara kedua negara telah terjadi selama berabad-abad.
Konflik tersebut meliputi penaklukan pemerintahan Portugal oleh Muslim yang berbasis di Maroko, Situs Warisan Dunia Unesco yang dibangun Portugis di Maroko, hingga pertempuran tiga raja. Media Middle East Eye melihat sejarah yang penuh gejolak antara kedua negara. Permasalahan pertama yaitu penaklukan Portugal oleh Muslim Maroko.
Pada tahun 718, hampir seluruh Portugal dikuasai oleh Muslim yang mereka sebut sebagai Gharb al-Andalus (sebelah barat Al-Andalus), atau singkatnya, al-Gharb.
Namun pada tahun 1496,Kerajaan Portugal mengikuti tetangga Iberianya dengan memaksa minoritas Yahudi dan Muslimnya untuk masuk Kristen atau meninggalkan negara itu. Alhasil banyak yang memilih untuk pergi dari negara Portugal. Konflik selanjutnya yaitu pendudukan Portugal di Maroko.
Hal ini terjadi pada tahun 1415 dengan manaklukan kota pelabuhan Ceuta selama 3 1/2 abad. Pada tahun 1520 Portugis menduduki sebagian besar pantai Maroko, termasuk Ceuta, Tangier, Asilah, Essaouira, Agadir, Azemmour dan Ksar es-Seghir. Selain itu, pertempuran tiga raja dari Maroko dan Portugal. Pertempuran ini tewaskan Abu Abdallah Mohammed II (Eks Sultan Maroko), Raja Sebastian dari Portugal, dan Sultan Abd al-Malik (Sultan Baru Maroko). Pada akhirnya Muslim memenangkan pertempuran tersebut.