ISLAMTODAY ID-Data pemerintah Kanada melaporkan jumlah kejahatan anti-Muslim meningkat sebesar 71 persen pada tahun 2021.
Kelompok Muslim Kanada meningkatkan kekhawatiran tentang serangan baru-baru ini di mana seorang imam diduga diserang saat sholat subuh di Toronto.
Islamic Foundation of Toronto mengatakan pada hari Senin (12/12) bahwa seorang penyusup telah memasuki masjid dan mengganggu sholat subuh dengan menyerang imam sebelum “dua jemaah pemberani dengan cepat menahannya dan menelepon 911”.
Dalam pernyataannya, pihak masjid mengutuk serangan itu dan meminta polisi menjaga agar semua jalan penyelidikan tetap terbuka.
“Hati kami sangat terganggu dan kami tahu bahwa banyak komunitas kami yang sangat prihatin setelah insiden terjadi pagi ini,” bunyi pernyataan resmi.
Namun, pusat mengatakan tidak ada informasi yang cukup untuk mengetahui apa motivasi serangan itu.
“Kami memahami bahwa ini adalah waktu yang sulit dan menakutkan bagi komunitas kami. Namun, kami harus menekankan bahwa kami tidak memiliki cukup informasi untuk menilai apa yang menyebabkan insiden ini,” ungkap Islamic Center, seperti dilansir dari MEE, Selasa (13/12).
Sementara itu, polisi Toronto sedang menyelidiki masalah ini dan belum menuntut individu tersebut.
Polisi mengatakan di Twitter bahwa mereka “menyelidiki semua potensi kejahatan rasial sepenuhnya” dan jika tuduhan diajukan, itu akan memberikan pembaruan untuk kasus tersebut.
Yusuf Badat, imam masjid tersebut merilis sebuah pernyataan pada hari Senin (12/12) yang mengatakan bahwa dia dan banyak jemaahnya tetap “trauma, ketakutan dan sangat khawatir” setelah kejadian tersebut.
“Saya berdoa agar tidak ada individu atau komunitas yang mengalami kejadian mengerikan yang dialami oleh jemaah IFT dan saya sendiri pagi ini,” ungkapnya.
Dewan Nasional Muslim Kanada dan Dewan Imam Kanada (CCI) juga menyatakan keprihatinan mereka atas insiden tersebut.
“Keberanian jemaah untuk mencegah meluasnya insiden buruk ini sungguh luar biasa dan CCI sangat mendorong seluruh jemaah untuk terus meningkatkan kewaspadaannya,” demikian pernyataan CCI.
Memetakan Islamofobia Kanada
Para ahli di Kanada sebelumnya memberi tahu MEE bahwa Kanada telah menyaksikan puluhan tahun retorika anti-Muslim baik dari politisi maupun media.
Serangan Islamofobia dan anti-Muslim juga meningkat dalam beberapa tahun terakhir.
Lebih lanjut, serangan yang paling terkenal adalah penembakan massal di masjid Kota Quebec pada tahun 2017, di mana seorang pria kulit putih Kanada menembak dan membunuh enam orang.
Sebuah laporan bulan Agustus dari Statistics Canada menemukan bahwa kejahatan rasial terhadap komunitas Muslim di seluruh negeri meningkat sebesar 71 persen pada tahun 2021.
Studi pemerintah menemukan bahwa jumlah serangan yang tercatat terhadap Muslim naik dari 84 insiden pada 2020 menjadi 144 pada 2021.
Lonjakan serangan mengikuti penurunan dari tahun sebelumnya, karena pada 2019 ada total 182 insiden yang dilaporkan menargetkan Muslim.
Sebuah studi baru-baru ini dari Oktober melacak jaringan yang menjajakan Islamofobia di seluruh Kanada selama empat tahun terakhir.
Laporan 240 halaman itu menguraikan ekosistem yang terdiri dari outlet media; pemberi pengaruh Islamofobia; kelompok nasionalis kulit putih; kelompok pro-Israel sayap kanan pinggiran; ahli keamanan; lembaga think tank; dan para donor yang mendanai kampanye mereka.
Sementara beberapa laporan telah menguraikan industri Islamofobia di AS, penelitian ini adalah salah satu yang pertama yang melihat secara mendalam jaringan Islamofobia di Kanada.
(Resa/MEE)