ISLAMTODAY ID —Wakil ketua dewan keamanan Rusia Dmitry Medvedev menyebabkan kehebohan dengan ramalan Boxing Day yang di-tweet-nya untuk tahun 2023.
Mantan presiden Rusia Dmitry Medvedev membagikan daftar perubahan-perubahan penting di tahun 2023.
Itu termasuk harga minyak yang melonjak hingga $150 per barel dan Inggris bergabung kembali dengan Uni Eropa, hanya untuk menyebabkan blok tersebut runtuh.
Tapi itu baru permulaan tahun 2023. Menyusul aneksasi Polandia dan Hongaria yang diperdebatkan secara luas di wilayah barat Ukraina.
Selain “Reich Keempat” Jerman akan muncul, meluas ke arah timur sejauh Kiev yang akan menyebabkan perang dengan Prancis yang bersenjata nuklir, dimana peperangan ini mengakibatkan terulangnya pembagian Polandia abad ke-18 antara kekaisaran Austro-Hongaria dan Rusia.
Situasi perpecahan yang meluas diseluruh dunia juga akan sampai pada situasi dimana perang saudara kedua akan pecah di AS, dengan California yang liberal dan Texas yang konservatif sama-sama memisahkan diri dari serikat pekerja.
Medvedev sepakati pernyataan Standard Chartered memperkirakan mata uang kripto Bitcoin akan turun nilainya sekitar £5.000, dari harga saat ini $16.650 per ‘koin’.
Tapi itu mungkin taruhan yang aman mengingat krisis kepercayaan pada cryptos yang dipicu oleh runtuhnya FTX yang berbasis di Bahama dan ekstradisi pendirinya Sam Bankman-Fried, putra penggalang dana terkemuka Partai Demokrat.
Selain itu Bank investasi Goldman Sachs sebut akan terjadi peningkatan harga komoditas yang diprediksi akan naik nilainya sebesar 40 persen tahun ini – setelah harga energi dan makanan melonjak pada tahun 2022 berkat sanksi Barat terhadap Rusia.
Dengan inflasi yang sudah mencapai dua digit di sebagian besar dunia, kedengarannya seperti ramalan yang suram bagi kita semua. (Rasya)