ISLAMTODAY ID-Pihak berwenang Burkina Faso melaporkan penemuan 28 mayat yang ditembak mati di kota sebelah barat laut negara tersebut.
Pemerintah mengatakan penyelidikan diluncurkan ke pembunuhan di kota Nouna.
“Tragedi itu terjadi di Nouna, ibu kota provinsi Kossi, pada malam antara 30 Desember dan 31 Desember,” ungkap juru bicara Pemerintahan Burkina Faso, Rimtalba Jean Emmanuel Ouedraogo, seperti dilansir dari AA, Selasa (3/1/2023)
Lebih lanjut, dia tidak memberikan informasi perincian.
Selain itu, penyelidikan telah diluncurkan untuk mengidentifikasi para penyerang dan motif mereka.
Armel Sama, seorang jaksa di Nouna, mengatakan semua korban adalah laki-laki dan memiliki banyak luka tembak.
Namun, kelompok hak asasi lokal, Collective Against Impunity and Stigmatization of Communities (CISC), mengklaim ada anak-anak di antara para korban.
CISC mengatakan serangan itu dilakukan oleh warga sipil bersenjata yang menyamar sebagai anggota Relawan untuk Pertahanan Tanah Air (VDP).
Untuk diketahui, VDP adalah sebuah kelompok yang dilatih dan didanai oleh pemerintah untuk membantu upaya anti-pemberontakan.
Para penyerang terutama menargetkan anggota masyarakat yang berpengaruh dan kaya, kata kelompok itu.
Burkina Faso tetap dilanda ketidakamanan, sebagian besar karena pemberontakan yang meluas dari negara tetangga Mali.
Ketidakstabilan politik juga merajalela di negara Afrika Barat itu, dengan dua kudeta tahun lalu.
Pada bulan Januari, Presiden terpilih Roch Marc Kabore digulingkan setelah lebih dari tujuh tahun berkuasa.
Langkah tersebut diikuti oleh kudeta kedua pada bulan September yang melihat tentara yang dipimpin oleh Kapten Ibrahim Traore menggulingkan Letnan Kolonel Paul-Henri Sandaogo Damiba.
(Resa/AA)