ISLAMTODAY ID-Pada tahun 2010, blok BRIC menjadi BRICS setelah Afrika Selatan bergabung dengan Brasil, Rusia, India, dan China sebagai salah satu negara berkembang utama dunia.
Organisasi tersebut memiliki kepemimpinan bergilir dan tahun pemimpin BRICS tahun 2023 adalah Afrika Selatan.
Afrika Selatan sendiri telah memimpin BRICS sebanyak dua kali, pada tahun 2013 dan tahun 2018.
Dalam perannya memimpin BRICS pada tahun 2023, Afrika Selatan harus berusaha untuk memperluas grup tersebut.
Hal tersebut diumumkan oleh partai yang berkuasa Kongres Nasional Afrika (ANC) dalam draf dokumen kebijakan yang dikutip oleh media.
“Pemerintah yang dipimpin ANC dan ANC harus mendukung perluasan BRICS dengan menerima anggota tambahan berdasarkan kriteria, prinsip, dan nilai yang disepakati secara formal,” ungkap komisi hubungan internasional partai tersebut, seperti dilansir dari Sputniknews, Jumat (6/1/2023).
Partai tersebut menggarisbawahi pentingnya memberikan alternatif terhadap pengaruh “negara-negara maju yang hegemonik di Utara global”.
ANC juga mengkritik NATO karena memasok senjata ke Ukraina dan mengutuk “sanksi hukuman dan kejam” terhadap negara-negara seperti Kuba, Venezuela, Iran, Suriah, dan Zimbabwe.
Afrika Selatan mengambil alih kepemimpinan blok tersebut pada 1 Januari dari China.
Menurut pejabat, negara Afrika akan menjadi tuan rumah pertemuan puncak dan beberapa pertemuan serta acara bersama lainnya dengan sesama anggota organisasi.
Dilaporkan pada tahun 2022 bahwa sejumlah negara telah menyatakan minat untuk bergabung dengan BRICS.
“Minat asosiasi global ini sangat-sangat tinggi dan terus berkembang. Bukan hanya Aljazair, Argentina, dan Iran. Faktanya, ada lebih dari selusin negara seperti itu,” ungkap Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov pada 8 November 2022.
Lavrov menambahkan bahwa karena aplikasi sudah masuk secara resmi, tentunya berharap penyusunan kriteria dan prinsip penerimaan anggota baru ke BRICS tidak akan memakan waktu terlalu lama.
Sementara itu, aplikasi formal yang telah diterima berasal dari Aljazair, Argentina, dan Iran.
Selain itu diyakini secara luas bahwa Arab Saudi, Türkiye, Mesir, Afghanistan, dan Indonesia juga telah atau akan segera melakukannya.
Lebih lanjut, dalam laporan media tambahan menunjukkan bahwa Kazakhstan, Nikaragua, Nigeria, Senegal, Thailand, dan Uni Emirat Arab (UEA) juga telah menyatakan minatnya untuk bergabung dengan serikat BRICS.
Untuk diketahui, BRICS adalah pengelompokan informal negara-negara berkembang terbesar.
Negara-negara tersebut jika digabungkan dapat menyumbang sekitar 27 persen daratan planet ini, lebih dari 41 persen populasi dunia, dan lebih dari 26 persen PDB dunia.
(Resa/Sputniknews/InternationalBanker)