ISLAMTODAY ID-Pemerintah Israel menjatuhkan serangkaian sanksi pada PA setelah mendekati ICJ untuk keputusan tentang pelanggaran dan pendudukan.
Lebih dari 90 negara telah menyatakan “keprihatinan mendalam” mereka dalam sebuah pernyataan pada hari Senin (16/1/2023) atas tindakan hukuman Israel terhadap rakyat Palestina, menyusul permintaan PBB untuk opini penasehat oleh Mahkamah Internasional (ICJ).
Majelis Umum PBB memberikan suara 87-26 dengan 53 abstain pada 30 Desember mendukung resolusi yang menyerukan ICJ untuk memberikan pendapat tentang legalitas kebijakan Israel di Tepi Barat yang diduduki dan Yerusalem Timur.
Dalam sebuah pernyataan, para penandatangan menyerukan pembalikan tindakan Israel.
Terlepas dari posisi mereka pada resolusi Majelis Umum, “kami menolak tindakan hukuman sebagai tanggapan atas permintaan pendapat penasehat oleh Mahkamah Internasional”, ungkap anggota PBB, seperti dilansir dari MEE, Selasa (17/1/2023)
Menanggapi inisiatif Palestina yang berhasil di PBB, pemerintah sayap kanan baru Israel menyita $39 juta dari pendapatan pajak yang dikumpulkan atas nama Otoritas Palestina (PA).
Pernyataan yang dikeluarkan oleh PA di akun Twitternya ditandatangani oleh perwakilan negara-negara Arab dan 57 anggota Organisasi Kerjasama Islam, serta 37 negara lain, termasuk Jerman, Prancis, Italia, Jepang, Korea Selatan, Brasil, Meksiko, dan Afrika Selatan.
Awal bulan ini, Israel juga melarang menteri luar negeri Palestina, Riyad Maliki, meninggalkan Tepi Barat yang diduduki untuk menghentikannya bertemu pejabat asing.
Pendapat ICJ yang bermarkas di Den Haag, yang menyelesaikan perselisihan antar negara, bersifat mengikat, tetapi pengadilan tidak memiliki kekuatan untuk menegakkannya.
Keputusannya memiliki pengaruh signifikan terhadap opini internasional.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah mengatakan kepada kabinetnya bahwa tindakan terhadap Palestina ditujukan pada apa yang disebutnya sebagai langkah “anti-Israel ekstrim” di PBB.
Penggerebekan Harian
Di Tepi Barat yang diduduki, penggerebekan Israel pada hari Selasa di beberapa kota Palestina, termasuk Hebron, Nablus, Ramallah, dan Jenin.
Menurut media Palestina, hal tersebut mengakibatkan puluhan rumah digerebek dan penangkapan terjadi.
Pasukan Israel menangkap sejumlah warga Palestina dengan dalih menentang pendudukan.
Menanggapi penggerebekan tersebut, beberapa kelompok bersenjata Palestina melepaskan tembakan ke arah pasukan Israel.
Namun, tidak ada warga Palestina atau Israel yang dilaporkan tewas atau terluka.
Pada hari Senin, militer Israel membunuh seorang anak laki-laki Palestina berusia 14 tahun di dekat kota Bethlehem yang diduduki.
Pasukan Israel membunuh sembilan warga Palestina pekan lalu. Sepanjang tahun ini, 14 warga Palestina telah tewas, termasuk tiga anak.
Sedikitnya 167 tewas tahun lalu di Tepi Barat yang diduduki, jumlah kematian tertinggi sejak Intifadah Kedua.
Pasukan Israel melakukan operasi pencarian dan penangkapan hampir setiap malam di Tepi Barat, yang seringkali mematikan.
Dalam beberapa bulan terakhir, sebagian besar penggerebekan difokuskan pada Nablus dan Jenin dalam beberapa bulan terakhir, di mana perlawanan bersenjata Palestina meningkat.
(Resa/MEE)