ISLAMTODAY ID-Mayoritas warga Arab mengatakan mereka menentang normalisasi dengan Israel, sebaliknya mereka percaya bahwa masalah Palestina menyangkut seluruh wilayah Arab.
“AS dan Israel dinobatkan sebagai “ancaman terbesar” terhadap keamanan dunia Arab oleh warga dari seluruh Asia Barat dan Afrika Utara,” menurut Indeks Opini Arab 2022 yang dirilis pada 19 Januari oleh Pusat Penelitian dan Studi Kebijakan Arab.
Saat disajikan daftar negara dan ditanya mana yang menjadi ancaman terbesar bagi dunia Arab, 84 persen responden mengatakan Israel, sementara 78 persen mengatakan AS.
Terikat untuk tempat ketiga adalah Iran dan Rusia, karena 57 persen responden menganggap kedua negara yang terkena sanksi sebagai ancaman terbesar bagi keamanan regional.
Sementara itu, 53 persen warga menyebut Prancis sebagai ancaman signifikan.
Turkiye dan Cina adalah satu-satunya negara dengan hasil positif atas kebijakan mereka di dunia Arab.
“Ada kesan umum kemunafikan Amerika terhadap kebijakan [Asia Barat],” ungkap Dana El Kurd, seorang profesor di University of Richmond, pada konferensi pers setelah rilis temuan tersebut, seperti dilansir dari The Cradle, Jumat (20/1/2023)
Responden, khususnya, memiliki pandangan yang suram tentang kebijakan AS di Palestina, karena hanya 11 persen mengatakan mereka menyetujui posisi Washington.
Di sisi lain, 31 persen responden mengaku menyetujui kebijakan Iran terhadap Palestina.
Jajak pendapat tersebut juga menunjukkan bahwa 76 persen responden setuju bahwa perjuangan Palestina menjadi perhatian semua orang Arab, bukan hanya orang Palestina.
Mayoritas (84 persen) mengatakan mereka tidak akan mendukung normalisasi hubungan dengan Israel.
Hal ini berlaku bahkan di negara-negara yang telah menormalkan hubungan dengan Tel Aviv, seperti Yordania, Sudan, dan Maroko, menyoroti perbedaan yang jelas antara kepentingan warga negara dan pemimpin mereka.
Bahkan di Arab Saudi, yang dianggap Israel sebagai target paling penting untuk normalisasi, hanya lima persen responden yang mengatakan mereka akan mendukung kesepakatan semacam itu.
Ketika ditanya mengapa mereka menentang normalisasi, responden mengutip pendudukan Israel selama lebih dari 70 tahun di Palestina dan pembentukan negara apartheid untuk menganiaya warga Palestina sebagai alasan utama.
Jajak pendapat Indeks Opini Arab terdiri dari wawancara langsung dengan 33.000 responden di 14 negara Arab.
Menurut Pusat Penelitian dan Studi Kebijakan Arab, wawancara dengan warga Saudi dilakukan melalui telepon.
Negara-negara yang disurvei termasuk Aljazair, Mesir, Irak, Yordania, Kuwait, Lebanon, Libya, Mauritania, Maroko, Palestina, Qatar, Arab Saudi, Sudan, dan Tunisia.
(Resa/The Cradle)