ISLAMTODAY ID-Kerajaan Maroko membuka kembali kedutaannya di Irak setelah 18 tahun absen yang bertepatan dengan kunjungan resmi menteri luar negeri Maroko.
Kantor berita Irak INA melaporkan pada 29 Januari bahwa peristiwa tersebut disorot oleh Perdana Menteri Irak Mohamed Shia al Sudani karena relevansinya untuk memperkuat hubungan bilateral.
Nasser Bourita, Menteri Luar Negeri Maroko dan Kerjasama Afrika, diterima oleh Sudani dan menteri luar negerinya, Fuad Hussein, pada kesempatan pembukaan kedutaan Maroko di Baghdad.
Lebih lanjut, Nasser Bourita menyatakan keinginannya untuk melanjutkan “hubungan kerja sama yang bermanfaat.”
“Kunjungan ini bersejarah karena merupakan kunjungan pertama menteri luar negeri dan pejabat pemerintah Maroko sejak lama. Selain itu akan menyaksikan pembukaan kedutaan Maroko di Baghdad, yang ditutup 18 tahun lalu,” ungkap Bourita saat konferensi pers, seperti dilansir dari The Cradle, Ahad (29/1/2023)
Perdana Menteri Irak menyoroti manfaat dari “bertukar pengalaman dengan Maroko dalam perang melawan ekstremisme dan terorisme,”
Selain itu, dia juga menyinggung terkair bidang ekonomi, pertanian, dan kerja sama perbankan, serta mempromosikan “prospek kerja sama di bidang kebersihan. energi, pendidikan, pariwisata, dan budaya.”
Pertemuan tersebut juga menekankan dimulainya kembali kerja komite bersama antara Irak dan Maroko, menetapkan tanggal Forum Ekonomi pengusaha kedua negara, dan membangun fasilitas bersama untuk pemberian visa masuk antara kedua negara.
Pendirian negara Palestina dengan Yerusalem sebagai ibu kotanya, dukungan untuk perjuangan Palestina, dan kecaman atas tindakan terhadap Masjid Al-Aqsa semuanya akan dimasukkan dalam peta jalan untuk hubungan masa depan yang disusun oleh Rabat dan Baghdad.
Namun, David Govrin, seorang diplomat Israel dan direktur misi diplomatik Israel di Maroko, mengumumkan penandatanganan kontrak untuk membangun markas kedutaan Tel Aviv di Rabat Agustus lalu.
Govrin tweeted: “Saya sangat senang berbagi visi ini dengan Anda, yang menyaksikan salah satu momen bersejarah yang saya alami dengan tim saya, karena kontrak ditandatangani kemarin (1 Agustus) untuk membangun markas permanen kedutaan Israel di Maroko. ”
Israel dan Maroko mengumumkan dimulainya kembali hubungan diplomatik pada Desember 2020.
Ini adalah hasil dari penandatanganan Abraham Accords, yang membuat beberapa negara Arab menormalisasi hubungan dengan Tel Aviv, termasuk UEA dan Bahrain.
(Resa/The Cradle)