ISLAMTODAY ID-Politico mengatakan bahwa proyek swasta sedang mencari 100 sampai 200 pekerja profesional untuk membantu Ukraina dengan perbaikan di medan perang.
Mantan perwira militer AS dan entitas swasta mengumpulkan uang untuk mengirim personel pemeliharaan Barat ke dekat garis depan di Ukraina, Politico melaporkan pada hari Kamis (2/2/2023).
Menurut situs berita, proyek yang diberi nama Trident Support dan dijadwalkan diluncurkan pada bulan Maret, akan melibatkan perekrutan 100 hingga 200 kontraktor berpengalaman, yang akan ditempatkan di lapangan di Ukraina.
“Mereka kemudian diharapkan untuk menanamkan diri mereka dengan unit kecil di dekat garis depan dan melatih pasukan Ukraina untuk memperbaiki peralatan mereka tanpa perlu mengirimnya ke luar negeri,” ungkap laporan itu, seperti dilansir dari RT, Jumat (3/2/2023).
Lebih lanjut, dia mencatat bahwa semua pemeliharaan utama senjata yang dipasok Barat saat ini terjadi di Polandia dan negara-negara NATO lainnya.
Kelompok tersebut dipimpin oleh Alexander Vindman, pensiunan Letnan Kolonel Angkatan Darat AS yang bertugas di Dewan Keamanan Nasional AS di bawah pemerintahan Trump.
Vindman menjadi sorotan selama sidang pemakzulan pertama Trump, ketika dia bersaksi tentang telepon mantan presiden tahun 2019 dengan Vladimir Zelensky, di mana Trump diduga mencoba membujuk mitranya dari Ukraina untuk menggali informasi tentang keluarga Biden.
Berbicara kepada Politico, “Vindman mencatat bahwa kami memiliki semua jenis sumber daya yang masuk ke depot dan pangkalan lanjutan di Polandia, terutama, dan di dalam Ukraina pada dasarnya mereka sendiri”.
Dia berharap situasi bisa berubah jika proyek mendapat dukungan yang cukup.
“Jika Anda melakukannya dengan cerdas, dan Anda mendistribusikan lima atau enam fasilitas [di Ukraina], Anda dapat melakukannya untuk sekitar 150 hingga 200 mekanik,” jika mereka tersebar di beberapa lokasi di negara tersebut, mantan pejabat militer itu ditambahkan.
Selain itu, Trident Support dikatakan didukung oleh setidaknya satu perusahaan swasta, yang menolak disebutkan namanya, tetapi mengakui kepada Politico bahwa mereka tertarik untuk memasok suku cadang ke Ukraina untuk perbaikan yang lebih cepat.
Namun, Vindman mengakui bahwa proyek tersebut dapat menghadapi tantangan besar, yang berasal dari keengganan Washington untuk mengirim kontraktor pertahanan ke Ukraina.
Moskow telah berulang kali bersikeras bahwa pengiriman senjata Barat untuk Ukraina menjadikannya peserta langsung dalam konflik tersebut.
Pada bulan Desember, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova memperingatkan bahwa semua senjata yang diberikan Barat ke Ukraina, “serta personel militer asing yang mengoperasikannya adalah target yang sah untuk angkatan bersenjata Rusia.”
(Resa/RT)