ISLAMTODAY ID-Kim Jong-un memerintahkan militer mengintensifkan latihan untuk mencegah dan menanggapi “perang nyata” jika perlu.
Perintah tersebut muncul setelah pemimpin mengawasi latihan simulasi serangan di lapangan udara Korea Selatan.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mengawasi latihan artileri tembakan langsung yang mensimulasikan serangan di lapangan terbang Korea Selatan dan meminta pasukannya untuk siap menanggapi “gerakan persiapan perang panik” musuh – tampaknya mengacu pada serangkaian serangan baru-baru ini. latihan militer antara Amerika Serikat dan Korea Selatan.
Laporan media pemerintah Korea Utara pada hari Jumat (10/2/2023) datang sehari setelah militer Korea Selatan mendeteksi Korea Utara menembakkan setidaknya satu rudal balistik jarak pendek ke arah laut dari sebuah lokasi di dekat kota pesisir barat Nampo.
Kepala Staf Gabungan Korea Selatan menilai apakah lebih banyak rudal diluncurkan secara bersamaan.
Kantor Berita Pusat Korea resmi Pyongyang mengatakan Kim mendesak pasukannya untuk bersiap “menanggapi dan menahan” aksi militer musuh Korea Utara, yang menurutnya sedang melanjutkan dengan “segala macam langkah persiapan perang yang lebih panik.”
“Dia mengatakan unit garis depan harus mempertajam kemampuan mereka untuk menjalankan dua misi strategis utama mereka, yaitu pertama mencegah perang dan kedua untuk mengambil inisiatif dalam perang.” ungkap Kim, dilansir dari TRTWorld, Jumat (10/3/2023).
Kim menyaksikan penembakan dari pos pengamatan bersama dengan pejabat militer dan putrinya, yang diyakini bernama Kim Ju Ae dan berusia sekitar 10 tahun.
Kementerian Unifikasi Korea Selatan pada hari Jumat mendesak Korea Utara untuk berhenti meningkatkan ketegangan dengan “program nuklir dan rudal yang sembrono dan provokasi militer.”
Latihan Invasi
Laporan KCNA tidak merinci jenis senjata apa yang terlibat dalam latihan hari Kamis atau berapa banyak roket yang ditembakkan.
Beberapa senjata jarak pendek Korea Utara yang lebih baru yang menargetkan Korea Selatan termasuk beberapa peluncur roket berukuran besar yang menurut para ahli mengaburkan batas antara artileri dan sistem rudal balistik.
Korea Utara menggambarkan beberapa sistem jarak pendeknya yang lebih canggih sebagai senjata taktis, yang menyiratkan niat untuk mempersenjatai mereka dengan senjata nuklir medan perang hasil rendah.
Amerika Serikat baru-baru ini mengirim pembom B-1B dan B-52 jarak jauh untuk beberapa putaran latihan udara bersama dengan pesawat tempur Korea Selatan.
Sekutu juga mempersiapkan bulan ini untuk latihan lapangan gabungan terbesar mereka dalam beberapa tahun untuk melawan ancaman pertumbuhan persenjataan nuklir Kim.
Korea Utara memandang latihan rutin militer AS-Korea Selatan sebagai latihan invasi.
(Resa/TRTWorld)