ISLAMTODAY ID– Beijing dan Paris menegaskan kembali dukungan mereka untuk pencegahan perang nuklir dan perlombaan senjata.
Selain itu, mereka juga menyerukan masyarakat internasional untuk mencegah serangan bersenjata terhadap fasilitas nuklir damai.
Pernyataan bersama China dan Prancis diumukan pada hari Jumat (7/4/2023).
Sementara itu, Macron tiba di China pada Kamis (6/4/2023) untuk kunjungan kenegaraan, bersama dengan delegasi dari Komisi Eropa.
Dia bertemu dengan Presiden China Xi Jinping serta pejabat tinggi China lainnya.
“Prancis dan China menegaskan kembali dukungan mereka terhadap Pernyataan Bersama Pemimpin China, Prancis, Rusia, Inggris, dan Amerika Serikat (P5) tentang Mencegah Perang Nuklir dan Menghindari Perlombaan Senjata. Seperti yang dikatakan pernyataan ini ‘perang nuklir tidak dapat dimenangkan dan tidak boleh diperangi.’ Kedua negara mendesak untuk menahan diri dari tindakan apa pun yang cenderung memperburuk ketegangan,” ungkap pernyataan bersama itu, seperti dilansir dari Sputniknews, Jumat (7/4/2023).
Baik China maupun Prancis mengutuk serangan bersenjata terhadap pembangkit listrik tenaga nuklir dan fasilitas nuklir damai lainnya.
“Kedua belah pihak menentang serangan bersenjata terhadap pembangkit listrik tenaga nuklir dan fasilitas nuklir damai lainnya, mendukung Badan Energi Atom Internasional (IAEA) dalam upayanya memainkan peran konstruktif dalam mempromosikan keselamatan dan keamanan fasilitas nuklir damai, termasuk memastikan keselamatan dan keamanan pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporozhye,” ungkap pernyataan itu.
Lebih lanjut, Beijing dan Paris sepakat untuk memperdalam kerjasama strategis, yaitu dialog antar militer.
“Prancis dan Tiongkok sepakat untuk memperdalam pertukaran mengenai isu-isu strategis dan khususnya untuk memperdalam dialog antara Komando Teater Selatan Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok dan Komando Pasukan Prancis di Asia-Pasifik (ALPACI) untuk memperkuat hubungan timbal balik. pemahaman tentang masalah keamanan regional dan internasional,” ungkap pernyataan bersama itu.
Sementara Beijing dan Paris menekankan pentingnya pertukaran tingkat tinggi dan dialog strategis.
“Tiongkok dan Prancis menekankan pentingnya pertukaran tingkat tinggi dan dialog strategis, serta dialog ekonomi dan keuangan tingkat tinggi dan mekanisme pertukaran budaya tingkat tinggi untuk pengembangan kerja sama bilateral,” bunyi pernyataan tersebut.
Akhirnya, Beijing dan Paris mengatakan dalam pernyataan bersama pada hari Jumat bahwa mereka mendukung semua upaya yang bertujuan memulihkan perdamaian di Ukraina berdasarkan hukum internasional.
“Kedua belah pihak mendukung setiap upaya untuk mengembalikan perdamaian ke Ukraina berdasarkan hukum internasional dan tujuan serta prinsip Piagam PBB,” ungkap pernyataan itu.
(Resa/Sputniknews)