ISLAMTODAY ID-Beijing mengusir seorang utusan Kanada pada hari Selasa (9/5/2023) sebagai tanggapan atas pengusiran sebelumnya oleh Kanada terhadap seorang diplomat China yang dituduh berusaha mengintimidasi seorang anggota parlemen Kanada yang menyuarakan kritik terhadap China.
Pada hari Senin (8/5/2023), Kanada menyatakan diplomat China Zhao Wei persona non grata dan meminta dia meninggalkan negara itu.
Keesokan harinya, China menanggapi dengan melakukan hal yang sama kepada Jennifer Lalonde, seorang diplomat di konsulat Kanada di Shanghai.
Kanada menuduh Zhao adalah bagian dari kampanye untuk menekan anggota parlemen Konservatif Michael Chong dan keluarga besarnya yang tinggal di Hong Kong.
Chong telah mengambil sikap anti-Republik Rakyat Tiongkok (RRT) yang kuat, termasuk mensponsori mosi untuk menyatakan dugaan pelanggaran Tiongkok terhadap populasi minoritas Muslim Uighur sebagai genosida.
Langkah untuk mengusir Zhao dilakukan beberapa hari setelah media Kanada mengutip dokumen Badan Intelijen Keamanan Kanada (CSIS) yang menuduh RRT telah bekerja di belakang layar melawan kandidat Konservatif dalam pemilu dan mempromosikan kandidat partai Liberal.
Kepala CSIS dilaporkan memberi tahu Chong setelah pemungutan suara tentang masalah Uyghur bahwa dia dan keluarganya menjadi sasaran.
Setelah publikasi laporan itu, Chong mengatakan dia tidak mengetahui adanya upaya untuk mempengaruhinya, tetapi mencatat dia terkena sanksi oleh China pada tahun 2021 setelah mensponsori resolusi tersebut.
Menteri Luar Negeri Kanada Melanie Joly mengatakan diplomat China tambahan dapat diusir jika tindakan seperti itu terus berlanjut.
“Kami tidak akan mentolerir segala bentuk campur tangan asing dalam urusan internal kami,” ungkap Joly dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir dari Sputniknews, Rabu (10/5/2023).
Juru bicara Tiongkok Wang Wenbin, selama konferensi pers hariannya, berkomentar bahwa tuduhan soal Tiongkok berupaya memengaruhi urusan dalam negeri Kanada adalah “manipulasi yang digerakkan oleh ideologi dan politik yang dirancang untuk memfitnah dan merendahkan Tiongkok”.
Dia menambahkan bahwa China berhak untuk mengambil tindakan lebih lanjut, dan bahwa langkah tersebut merupakan “tindakan balasan timbal balik.”
Ia tak memberikan jawaban saat ditanya mengapa Lalonde secara khusus dipilih untuk dikeluarkan.
Mengomentari laporan CSIS, Wang mengatakan kepada wartawan bahwa temuan itu adalah bagian dari upaya untuk “menodai misi diplomatik dan konsuler China di Kanada.”
“Tidak ada tuduhan yang berdasarkan fakta,” ungkap Wang.
“Mereka dibuat-buat dengan [sebuah] agenda tersembunyi.”
(Resa/Sputniknews)