ISLAMTODAY ID – Administrator NASA Bill Nelson mengatakan pada hari Selasa (16/5/2023) bahwa China dapat mengalahkan Amerika Serikat untuk pendaratan berawak di Kutub Selatan Bulan, di mana sumber air penting diyakini tersedia dan kemudian mengklaim kepemilikan wilayah untuk Beijing sambil mencegah astronot AS keluar.
“Kutub Selatan Bulan [adalah] di mana kami pikir sumber dayanya. Ada air dan di mana Anda memiliki air, Anda memiliki hidrogen dan oksigen. [Oleh karena itu] Anda memiliki pompa bensin,” ungkap Nelson, seperti dilansir dari Sputniknews, Rabu (17/5/2023).
“Aku tidak ingin kita berada di sana kedua.”
Sejarah sikap China terhadap klaim wilayah yang disengketakan di Laut China Selatan, khususnya Kepulauan Spratly, membuktikan bahwa mereka telah menetapkan pola klaim kontrol teritorial penuh ketika mereka dapat menetapkan keunggulan pendudukan, demikian tudingan Nelson.
Administrator NASA mengatakan para pemimpin AS harus menyadari bahwa negara itu sedang dalam perlombaan luar angkasa dengan China dan betapa seriusnya perlombaan untuk mencapai Bulan.
“Kepemilikan adalah sembilan persepuluh dari hukum … Presiden Xi [Jinping] dan PKC [Partai Komunis China] bertekad untuk melampaui kita kapan saja,” ungkap Nelson.
Saat ini program Artemis AS berencana untuk mengembalikan astronot ke permukaan Bulan pada tahun 2025.
Anggaran yang diusulkan Presiden Joe Biden tahun 2024 meminta lebih dari $8 miliar untuk program Artemis, yang berencana untuk mempercepat misi berawak tahunan ke permukaan Bulan dimulai dengan Artemis IV pada tahun 2028.
(Resa/Sputniknews)