ISLAMTODAY ID-Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa masalah “sangat teknis” tetap ada dalam menyelesaikan salah satu perselisihan utama antara Armenia dan Azerbaijan, tetangga yang berperang memperebutkan wilayah Karabakh yang berakhir dengan kemenangan Baku.
Putin pada hari Kamis (25/5/2023) bertemu di Moskow dengan Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev dan Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan.
Mereka membahas perselisihan tentang jalan berliku yang disebut Koridor Lachin.
Itulah satu-satunya hubungan resmi antara Armenia dan Karabakh.
Aliyev dan Pashinyan, dalam pertemuan puncak regional yang diadakan Putin di Moskow, saling mengecam karena posisi mereka terkait koridor darat.
Tetapi Putin mengatakan bahwa pada “masalah utama, ada kesepakatan”, dan kemudian mengatakan bahwa yang tersisa hanyalah “hambatan yang dapat diatasi”.
Lebih lanjut, Putin menyebut mereka hanya memiliki perbedaan dalam terminologi dan “sangat teknis”.
“Perwakilan Rusia, Armenia, dan Azerbaijan akan bertemu dalam seminggu untuk mencoba menyelesaikan perbedaan,” ungkap Presiden Rusia Putin, seperti dilansir dari TRTWorld, Jumat (26/5/2023)
Sengketa Wilayah Karabakh
Menurut kantor berita negara Rusia TASS, Pashinyan mengatakan Rabu (24/5/2023) lalu bahwa Armenia dan Azerbaijan saling mengakui integritas teritorial.
Ditambahkan bahwa pada hari Senin (2/5/2023), Pashinyan mengatakan wilayah Azerbaijan yang siap diakui pemerintahnya termasuk Karabakh.
Pashinyan mengatakan pada hari Kamis (25/5/2023), “Saya ingin memastikan bahwa Armenia dan Azerbaijan sepakat untuk saling mengakui integritas teritorial masing-masing, dan atas dasar ini kami dapat mengatakan bahwa kami bergerak cukup baik menuju penyelesaian hubungan kami.”
Sementara itu, Aliyev mengatakan bahwa pernyataan pemimpin Armenia memastikan bahwa “masalah kesepakatan tentang poin-poin lain dari perjanjian damai akan jauh lebih mudah, karena itu adalah faktor utama yang tidak dapat kami sepakati.”
Putin mengatakan kepada para pemimpin bahwa tanda utama kemajuan adalah “kesepakatan tentang masalah mendasar integritas teritorial.”
Dia menambahkan: “Dan ini sebenarnya adalah dasar untuk menyepakati masalah lain yang bersifat sekunder.”
Menjelang pertemuan, pemimpin Azerbaijan mengatakan dia mempercayai peran Rusia dalam normalisasi hubungan dengan Armenia.
Akar Konflik Karabakh
Hubungan antara kedua republik tersebut tegang sejak 1991, ketika militer Armenia menduduki Karabakh, sebuah wilayah yang diakui secara internasional sebagai bagian dari Azerbaijan.
Kedua negara berperang memperebutkan Karabakh pada tahun 2020 yang menewaskan lebih dari 6.000 orang.
Selama konflik 44 hari, Baku membebaskan banyak kota, desa, dan pemukiman di Karabakh dari pendudukan Armenia.
Konflik tersebut berakhir dengan gencatan senjata dan kesepakatan damai yang ditengahi Moskow.
Perjanjian damai dirayakan sebagai kemenangan di Azerbaijan.
Bulan lalu, Azerbaijan mengumumkan telah mendirikan pos pemeriksaan perbatasan di titik awal jalan Lachin-Khankendi, mengutip penggunaan jalan tersebut oleh Armenia untuk mengangkut senjata dan peralatan militer secara ilegal ke wilayah tersebut.
Aliyev pada hari Kamis membantah klaim Pashinyan bahwa Azerbaijan memblokir arus transportasi melalui jalan Lachin, satu-satunya rute yang menghubungkan Armenia ke wilayah Karabakh, dengan mengatakan bahwa jalan itu terbuka dan tidak benar “menggunakan pertemuan ini untuk tuduhan yang tidak berdasar.”
(Resa/TRTWorld)