(IslamToday ID) – Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan hasil yang baik telah dicapai dalam hal normalisasi hubungan Suriah-Türkiye.
Menteri luar negeri Rusia dan Türkiye menguraikan berbagai topik yang menjadi kepentingan bersama dalam panggilan telepon pertama mereka pada 9 Juni.
“Seperti yang Anda ketahui, kontak telepon pertama terjadi. Bidang-bidang tertentu dari agenda kami telah diuraikan – sejumlah tugas penting seperti penyelesaian masalah dengan Black Sea (Grain) Initiative, normalisasi Türkiye dengan tetangga yang terdekat, Armenia dan Suriah, dan perang melawan ancaman teroris di wilayah tersebut,” ungkap Maria Zakharova, Rabu (14/6/2023), seperti dilansir dari AA, Kamis (15/6/2023).
Langkah ini akan menentukan dinamika dari dialog Rusia-Türkiye baik dalam format bilateral maupun di platform internasional termasuk blok ekonomi dan dinas intelijen.
“Hasil yang baik telah dicapai dalam hal normalisasi Suriah-Türkiye, yang juga penting untuk stabilitas di kawasan. Kami menganggap pembicaraan Suriah-Türkiye sebagai elemen penting stabilitas di kawasan dan faktor dalam penyelesaian situasi yang komprehensif di Suriah,” ungkapnya.
Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Mikhail Bogdanov mengumumkan bahwa pertemuan antara wakil menteri luar negeri Suriah, Rusia, Iran, dan Türkiye telah dijadwalkan pada 21 Juni di Astana, Kazakhstan.
“Pada 20-21 Juni, delegasi besar Rusia akan terbang ke Astana. Akan ada pertemuan di tingkat wakil menteri luar negeri pada 21 Juni,” ungkap Bogdanov, seperti dilansir dari Al Mayadeen, Rabu (14/6/2023)
Pejabat Rusia itu juga mengungkapkan bahwa draft roadmap normalisasi hubungan antara Suriah dan Türkiye telah dipetakan oleh Rusia dan siap dijajaki pada pertemuan quadripartite di Astana.
Perang Türkiye-Suriah
Hubungan antara Ankara dan Damaskus memburuk dengan dimulainya perang yang didukung Barat di Suriah pada 2011 dan serangan lintas-perbatasan tentara Türkiye yang terus berlanjut.
Organisasi bersenjata, termasuk kelompok bersenjata Tentara Nasional Suriah (SNA) dan afiliasi Al-Qaeda Hayat Tahrir al-Sham (HTS), terus mendominasi sebagian besar wilayah utara Suriah, dimana tentara Türkiye juga hadir.
Selain itu, Presiden Bashar al-Assad juga pernah menolak bertemu dengan mitranya dari Türkiye jika pasukan Türkiye masih di wilayah utara Suriah. [res]