(IslamToday ID) – Amerika Serikat (AS) secara diplomatis akan terus menuntut pemulihan saluran komunikasi langsung dengan China untuk mencegah insiden atau kecelakaan di masa depan.
Pernyataan tersebut diucapkan oleh Kurt Campbell yang menjabat sebagai koordinator wilayah India dan Pasifik di Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih (NSC).
Lebih lanjut, Campbell mengatakan sangat penting bagi China dan AS untuk mengambil langkah-langkah praktis yang memungkinkan komunikasi yang efektif untuk menghadapi serangkaian keadaan yang tidak diinginkan atau kecelakaan atau kecelakaan.
“Kami akan terus mengartikulasikan alasan mengapa [saluran] ini penting, terutama karena pasukan kami semakin bergesekan satu sama lain dan beroperasi dalam jarak yang lebih dekat,” ungkapnya, seperti dilansir dari RT, Senin (27/6/2023)
Campbell menambahkan bahwa kunjungan pribadi Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken ke China minggu lalu, dan bertemu dengan Presiden Xi Jinping, merupakan langkah yang baik untuk diplomasi.
Blinken menjadi menteri luar negeri AS pertama yang mengunjungi Beijing dalam lima tahun karena hubungan antara kedua negara memburuk.
Ketegangan tersebut disebabkan karena sejumlah masalah seperti status hukum Taiwan serta peningkatan aktivitas militer Washington di Indo-Pasifik.
Selama pertemuannya dengan Xi, Blinken menekankan bahwa Washington tidak mencari konflik atau Perang Dingin baru dengan China.
Lebih lanjut, dia menegaskan tidak memiliki rencana untuk mendorong perubahan rezim di China, dan diharapkan untuk mempertahankan keterlibatan tingkat tinggi dengan Beijing.
Namun, tak lama setelah pertemuan mereka, Presiden AS Joe Biden secara tak terduga mencap Xi sebagai “diktator”.
Penyataan Biden menyebabkan kemarahan di Beijing dan justru meningkatkan ketegangan pada hubungan. [res]