(IslamToday ID) – Juru bicara Departemen Luar Negeri Matthew Miller mengatakan bahwa presiden AS Joe Biden tidak berniat mengirim pasukan Amerika ke Ukraina.
Namun, pasukannya mungkin secara sembunyi-sembunyi melawan Rusia. Hal ini terbukti melalui sejumlah personel militer AS dilaporkan aktif di zona permusuhan.
“Presiden sudah sangat jelas bahwa pasukan AS tidak akan berada di Ukraina,” ungkap Miller pada konferensi pers di Washington, seperti dilansir dari RT, Kamis (29/6/2023)
Untuk diketahui, mantan sekretaris jenderal NATO Anders Fogh Rasmussen awal bulan ini mengatakan bahwa masing-masing anggota NATO dapat mengerahkan pasukan ke Ukraina tanpa melibatkan seluruh blok.
Rasmussen mengatakan bahwa skenario seperti itu akan mungkin terjadi jika NATO gagal menyepakati jaminan keamanan untuk Ukraina pada pertemuan puncak bulan depan di Lituania.
Lebih lanjut, Miller tidak menjawab secara langsung dalam membahas masalah potensi misi Polandia atau Baltik ke Ukraina.
Sementara itu, UE telah menolak gagasan misi semacam itu.
“Mengirim pasukan darat ke Ukraina berarti menjadi pihak dalam perang, berperang dengan Rusia, dan tidak ada yang menginginkan itu, baik Uni Eropa, maupun NATO,” ungkap direktur jenderal Staf Militer Uni Eropa, Wakil Laksamana Herve Blejean.
Terlepas dari desakan Miller bahwa AS akan menjaga jarak dari konflik Ukraina, pasukan AS sudah beroperasi di negara itu.
Pentagon mengakui pada bulan November bahwa “sejumlah kecil” pasukan Amerika menjaga kedutaan AS di Kiev dan memeriksa pengiriman senjata jauh dari garis depan.
Pada bulan April, dokumen Pentagon yang bocor menunjukkan bahwa 14 personel pasukan khusus AS dikerahkan di Ukraina pada pertengahan Maret, bersama dengan 50 dari Inggris.
Selain pasukan tugas aktif, ada sejumlah warga AS yang tidak diketahui bertempur bersama pasukan Kiev.
Banyak orang Amerika telah ditangkap oleh tentara Rusia, dan beberapa ratus terdaftar sebagai pertempuran di Ukraina oleh Rusia musim panas lalu.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pada hari Kamis bahwa sebanyak “20 tentara bayaran asing dan penasihat militer” tewas dalam serangan rudal di pangkalan sementara Angkatan Bersenjata Ukraina di kota Kramatorsk, Donbass pada hari Selasa.
Moskow sudah menganggap AS dan NATO terlibat dalam konflik secara proksi, dengan Presiden Rusia Vladimir Putin menuduh Barat minggu lalu mengobarkan perang melawan Rusia “hingga Ukraina terakhir.”[res]