(IslamToday ID) – Kementerian Ekonomi Jepang telah mengecualikan proyek-proyek Rusia yaitu Sakhalin-1 dan Sakhalin-2, serta proyek Arctic LNG-2 dari sanksi terkait penyediaan layanan arsitektur dan teknik yang dihadapi Rusia.
“Pelayanan operasional, yang dianggap penting oleh Menteri Ekonomi, Perdagangan, dan Industri untuk memastikan keamanan energi negara kita bukanlah objek dari tindakan ini,” ungkapnya, seperti dilansir dari Sputniknews, Jumat (30/6/2023).
Lebih lanjut, hal ini berlaku untuk proyek-proyek seperti Sakhalin-1, Sakhalin-2, dan Arctic LNG-2.
Di sisi lain, pada pertemuan pemerintah pada tanggal 26 Mei, aturan yang melarang penyediaan layanan arsitektur dan teknik disetujui berdasarkan langkah-langkah pembekuan aset dan tindakan lainnya terhadap mereka yang terkait dengan Rusia.
Dalam mempertimbangkan dampaknya terhadap perusahaan-perusahaan Jepang yang beroperasi di Rusia, Tokyo telah memutuskan untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan guna memastikan operasi yang stabil dari proyek-proyek yang penting bagi keamanan energi Jepang.
Untuk diketahui, proyek Sakhalin-2 sedang mengeksplorasi dua cadangan di Timur Jauh Rusia di sebelah timur laut lepas pantai Sakhalin di Laut Okhotsk.
Infrastruktur proyek ini mencakup tiga platform lepas pantai, fasilitas pemrosesan di darat yang terintegrasi, terminal pengiriman minyak, dan pabrik LNG dengan kapasitas 9,6 juta ton per tahun. Sakhalin-2 menyumbang sekitar 9% impor LNG Jepang.
Dengan mengecualikan proyek-proyek ini, Jepang bertujuan menjaga kepentingan keamanan energinya sambil mempertimbangkan dampaknya terhadap perusahaan-perusahaan Jepang yang beroperasi di Rusia.[res]