(IslamToday ID)—Menurut juru bicara Pentagon yang dikutip oleh Reuters, Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) umumkan pada hari Jumat bahwa mereka akan menggunakan Undang-Undang Produksi Pertahanan untuk meningkatkan kapasitas penambangan dan pemrosesan domestik dua logam tanah jarang.
Dua logam Tanah jarang yang akan di eksploitasi adalah galium dan germanium, yang sangat penting untuk pembuatan chip berteknologi tinggi untuk industri pertahanan AS.
Reuters mengatakan bahwa Pentagon memiliki persediaan germanium yang strategis tetapi tidak memiliki persediaan gallium.
Langkah untuk menggunakan Undang-Undang Produksi Pertahanan dilakukan setelah China mengumumkan pada hari Senin bahwa mereka akan memberlakukan kontrol ekspor terhadap kedua logam tersebut, dengan alasan “menjaga keamanan dan kepentingan nasional.”
“Departemen (Pertahanan) secara proaktif mengambil langkah-langkah dengan menggunakan otoritas Undang-Undang Produksi Pertahanan guna tingkatkan penambangan dan pemrosesan bahan penting dalam negeri untuk pasokan mikroelektronika dan ruang angkasa,,” ungkap Jubir Departemen Pertahanan.
Perlu diketahui, galium paling umum digunakan dalam semikonduktor, transistor, dan perangkat elektronik kecil. Ini juga digunakan untuk membuat LED.
Sedangkan untuk Gallium Nitride kelas militer, ditemukan dalam teknologi senjata mutakhir yang diproduksi oleh perusahaan pertahanan AS. Tiga penggunaan germanium yang paling umum adalah penyearah, transistor, dan sistem penglihatan senjata.
Penghentian ekspor tanah jarang China ke AS sebagai bentuk serangan balasan
Pada hari Rabu, mantan wakil menteri perdagangan Wei Jianguo berbicara pada media pemerintah China Daily dan mengatakan bahwa Beijing memiliki banyak alat untuk melakukan tindakan balasan jika pemerintahan Biden terus meningkatkan pembatasan teknologi.
Dia mengatakan keputusan untuk membatasi ekspor galium dan germanium akan “menyebabkan kepanikan di negara-negara tertentu, tetapi juga menimbulkan penderitaan yang besar bagi mereka (AS).”
Kata Wei: “Ini hanyalah awal dari tindakan balasan Tiongkok, jika pembatasan teknologi tinggi di Tiongkok menjadi lebih ketat di masa depan, tindakan balasan Tiongkok juga akan meningkat.”
Ia menambahkan bahwa seharusnya Pentagon dan kompleks industri militer AS mengamankan rantai pasokan logam tanah jarang dahulu sebelum mencoba memulai perang dunia berikutnya. sambung-nya. [sya]