(IslamToday ID)—Pasukan Israel membunuh dua pria Palestina pada pagi hari tanggal 7 Juli dalam serangan terencana di Kota Tua di kota Nablus, Tepi Barat yang diduduki.
Menurut kantor berita WAFA, pasukan mengepung rumah tempat kedua pria itu berada, melepaskan tembakan keras dan menuntut keduanya keluar dan menyerah. Saat mereka keluar, mereka ditembak di tempat.
Mayat Khairy Shaheen, 34, dan Hamza Maqbool, 32, ditemukan dan diidentifikasi oleh Bulan Sabit Merah Palestina yang melaporkan luka tembak di kepala, wajah, dan tubuh mereka sebagai penyebab kematian.
Lebih lanjut, jenazah kemudian dibawa ke Rumah Sakit Rafidia di Nablus.
Setelah itu, pasukan Israel mundur dari kota setelah pembunuhan itu.
Untuk diketahui, Shaheen dan Maqbool adalah anggota perlawanan yang setia kepada Brigade Abu Ali Mustafa dari Front Populer untuk Pembebasan Palestina (PFLP).
Dalam sebuah pernyataan yang dibagikan melalui Telegram, Brigade Abu Ali Mustafa mengatakan: “Tanggapan atas pembunuhan dua martir kami akan datang dan tidak akan ditunda.”
“Kami meyakinkan Anda bahwa brigade itu juga hadir di pihak perlawanan Palestina selama invasi Jenin,” ungkap pernyataan itu, seperti dilansir dari The Cradle, Jumat (7/7/2023)
Invasi Jenin adalah serangan besar-besaran Israel yang menargetkan kota Jenin dan meningkatkan kekerasan pemukim baru-baru ini terhadap warga Palestina.
Serangan tersebut yang merupakan invasi militer terbesar ke Tepi Barat sejak tahun 2002, dimulai pada dini hari tanggal 2 Juli lewat tengah malam, dan berakhir pada tanggal 5 Juli.
Sebanyak 12 warga Palestina tewas, 5 di antaranya anak di bawah umur, dan sedikitnya 120 terluka.
Selain itu, 800 rumah rusak parah, 300 di antaranya hancur seluruhnya.
Meskipun ada korban jiwa, perlawanan Jenin yang menjuluki pertempuran itu sebagai “Fury of Jenin”, berhasil mempertahankan kamp, menargetkan tentara dan kendaraan mereka, menjatuhkan drone, dan mencegah militer memasuki jantung kamp.
Meskipun Israel melaporkan kematian hanya satu tentara selama konfrontasi di Jenin, rekaman video menunjukkan beberapa mayat ditemukan pada malam hari.
Pada Kamis 6 Juli, Anggota Knesset Avichai Boaron berkata bahwa Israel harus memperluas operasi militer untuk memasukkan Nablus dan Ramallah juga.[res]