(IslamToday ID)—Kepala Badan Energi Atom Internasional (IAEA) Rafael Grossi mengatakan kerja sama pengawas nuklir dengan Iran tidak memuaskan.
“Kerja sama IAEA dengan Iran berlanjut tetapi tidak pada tingkat yang saya inginkan,” ungkap Grossi dalam konferensi pers di Tokyo pada Jumat (7/7/2023).
Grossi menambahkan situasi mengenai kesepakatan nuklir Iran itu sulit.
“Situasinya sulit … upaya JCPOA terhenti saat ini … jadi tidak banyak yang bisa dilakukan,” ungkap ketua IAEA, seperti dilansir dari AA, Jumat (7/7/2023)
Untuk diketahui, kesepakatan nuklir Iran 2015 secara resmi dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA).
Ketua IAEA mengatakan kedua belah pihak memiliki sejumlah masalah yang tertunda ketika kunjungannya ke Iran.
Grossi mengunjungi ibu kota Iran pada bulan Maret untuk menyelesaikan masalah yang menghambat kerja sama antara kedua belah pihak dan upaya dalam menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015.
“Dan implementasi perjanjian ini sangat lambat. Jadi, saya mencoba mempercepat, untuk menghindari kembalinya ketegangan di bagian dunia itu, ” ungkap Grossi.
Selama kunjungan yang banyak dipublikasikan, Iran dan IAEA sepakat untuk meningkatkan kerja sama dan mengklarifikasi masalah yang berkaitan dengan kegiatan nuklir Iran, termasuk laporan tentang hampir 84% pengayaan uranium.
Selama perjalanan, ketua IAEA juga bertemu dengan Presiden Iran Ebrahim Raisi.
Dalam pertemuan tersebut, Grossi mengatakan bahwa “para simpatisan” tidak mendukung kerja sama bilateral antara IAEA dan Iran tanpa menjelaskan lebih lanjut.[res]