(IslamToday ID)—Presiden Rusia Vladimir Putin dilaporkan telah menerima undangan dari Xi Jinping untuk mengunjungi Beijing pada bulan Oktober.
Rencana perjalanan Putin terungkap pada hari Senin (10/7/2023) yaitu ketika Xi menjadi tuan rumah pertemuan dengan Ketua Dewan Federasi Rusia Valentina Matviyenko.
Xi mengatakan kepada Matviyenko bahwa dia sedang mempersiapkan kunjungan Putin ke Beijing pada bulan Oktober untuk berpartisipasi dalam Forum “Belt and Road” Ketiga China untuk Kerja sama Internasional.
Untuk diketahui, Matviyenko mengunjungi Beijing minggu ini sebagai bagian dari delegasi Majelis Federal yang bertemu dengan anggota parlemen China untuk mengimplementasikan kesepakatan yang ditandatangani Putin dan Xi pada bulan Maret.
“Kami membahas banyak masalah interaksi Rusia-Tiongkok,” ungkap Matviyenko kepada wartawan setelah pertemuan hari Senin dengan Xi, seperti dilansir dari RT, Selasa (11/7/2023)
“Terlepas dari kondisi baru yang kita semua tinggali, saya yakin bahwa China, sebagai negara yang sangat bertanggung jawab dan serius, tidak pernah beradaptasi dengan siapa pun. Hubungan kami tidak tunduk pada konjungtur apa pun, pengaruh politik eksternal apa pun.”
Dia menambahkan bahwa baik Rusia maupun China tidak akan mengizinkan siapa pun untuk berbicara dengan mereka menggunakan bahasa kekerasan dan ancaman.
Selain itu, Xi mengatakan kepada Matviyenko bahwa Rusia dan China memikul tanggung jawab penting untuk perkembangan dan kemajuan umat manusia.
Dia menambahkan, “Tiongkok bersedia untuk terus bekerja sama dengan Rusia untuk mempromosikan pembangunan dunia yang makmur, stabil, dan adil.”
Di sisi lain, China telah menolak tekanan AS untuk bergabung dalam kampanye sanksi Barat terhadap Moskow, mempertahankan netralitas atas krisis Rusia-Ukraina.
Xi mengusulkan cetak biru 12 poin untuk mengakhiri pertempuran di Ukraina pada bulan Februari, tetapi pejabat AS menolak rencana tersebut dengan mengatakan bahwa itu hanya akan menguntungkan Rusia.
Sementara itu, Putin terakhir mengunjungi China pada Februari 2022 yaitu hanya beberapa minggu sebelum melancarkan serangan militer Rusia terhadap Ukraina.[res]