(IslamToday ID)—Rusia meluncurkan setidaknya 15 drone untuk menyerang Kyiv dan wilayah lain selama dua malam berturut-turut.
Kejadian ini berlangsung beberapa jam sebelum Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy bertemu dengan para pemimpin aliansi militer NATO.
Menurut Angkatan Udara Ukraina, Pertahanan udara Ukraina menembak jatuh 11 drone Shahed buatan Iran yang diluncurkan oleh Rusia pada dini hari Rabu (12/7/2023) pagi.
“Malam yang sulit … Musuh menyerang daerah kami dengan ‘Shahed’,” ungkap Ihor Taburets, kepala militer wilayah Cherkasy di tenggara Kyiv.
Dia menjelaskan bahaw dua orang terluka dalam serangan itu dan kebakaran terjadi di fasilitas infrastruktur non-perumahan.
Namun, jumlah drone yang diluncurkan di Cherkasy dan di Kyiv belum diketahui.
Lebih lanjut, Serhiy Popko, kepala administrasi militer Kyiv mengatakan bahwa serangan udara itu terjadi pada hari ke-504 invasi besar-besaran Federasi Rusia ke Ukraina.
Rusia juga telah melakukan serangan udara di Kyiv dan lokasi lain pada dini hari Selasa (11/7/2023) pagi dengan drone Iran Shahed.
Lembaga pemikir yang berbasis di Washington, DC Institute for the Study of War (ISW) mengatakan militer Ukraina melaporkan menembak jatuh 26 dari 28 drone Shahed 131 dan 136, yang kemungkinan dimaksudkan oleh Moskow sebagai “respons demonstratif terhadap KTT NATO 2023″.
Menurut komandan Ukraina, drone Rusia juga menyerang infrastruktur pelabuhan dan terminal biji-bijian di wilayah Odesa.
“Serangan pesawat tak berawak Rusia di infrastruktur pelabuhan juga bertepatan dengan hari pertama KTT NATO di Vilnius dan kemungkinan dimaksudkan untuk mencegah anggota NATO memberikan lebih banyak bantuan militer ke Ukraina,” ungkap ISW pada hari Selasa, seperti dilansir dari Al Jazeera, Selasa (11/7/2023)
“Rusia mungkin mengancam kesepakatan biji-bijian Laut Hitam untuk mengirim pesan kepada pialang asli kesepakatan itu, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, bahwa pernyataan dukungannya baru-baru ini untuk keanggotaan NATO Ukraina dan kembalinya lima komandan Azovstal Ukraina pada 7 Juli tidak luput dari perhatian dan tidak dihargai oleh Kremlin,” tambah ISW.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan pada hari Sabtu bahwa Ankara telah berjanji di bawah perjanjian pertukaran tahanan untuk menahan lima komandan Ukraina di Turki selama perang dan mengeluh bahwa Moskow tidak diberitahu tentang langkah untuk mengembalikan mereka ke Kyiv.[res]