(IslamToday ID)—Dalam KTT Kairo, negara-negara tetangga Sudan telah sepakat untuk membentuk mekanisme yang meilbatkan para menteri guna menghentikan pertempuran antara pihak-pihak yang bertikai di Sudan.
Pengumuman itu dibuat pada hari Kamis (13/7/2023) dalam pernyataan akhir KTT yang dibacakan oleh Presiden Mesir Abdel Fattah el Sisi.
“Telah disepakati untuk membentuk mekanisme menteri yang akan mengadakan pertemuan pertama di Chad untuk menetapkan rencana aksi eksekutif untuk menghentikan pertempuran dan mencapai penyelesaian komprehensif atas krisis di Sudan,” ungkap pernyataan itu, seperti dilansir dari TRTWorld, Kamis (13/7/2023)
Sebelumnya pada hari Kamis (13/7/2023), pertemuan puncak negara tetangga Sudan yang dilanda konflik dimulai di ibu kota Mesir untuk membantu menyelesaikan krisis yang sedang berlangsung di negara Afrika Utara yang meletus pada pertengahan April.
Menurut harian Mesir Youm7, pada sesi pembukaan, Sisi mengatakan KTT diadakan pada momen bersejarah, dan mendesak penghentian semua operasi militer di Sudan.
Kementerian Luar Negeri Mesir mengatakan pejabat tinggi mengambil bagian dalam KTT tetapi tidak menyebutkan nama mereka atau jumlah negara yang hadir.
Bentrokan Mematikan
Sumber-sumber diplomatik Sudan mengatakan KTT itu dihadiri oleh Sisi dari Mesir, Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed, dan Presiden Sudan Selatan Salva Kiir.
Sumber itu juga menambahkan bahwa pertemuan puncak juga dihadiri oleh Presiden Eritrea Isaias Afwerki, Presiden peralihan Chad Mahamat Idriss Deby, Ketua Dewan Kepresidenan Libya Mohamed Menfi, dan Presiden Republik Afrika Tengah Faustin Archange Touadera.
Untuk diketahui, Sudan dilanda bentrokan antara tentara Sudan dan Pasukan Dukungan Cepat (RSF) paramiliter sejak April yang telah menewaskan sekitar 3.000 warga sipil dan melukai ribuan lainnya.
Beberapa perjanjian gencatan senjata yang ditengahi oleh mediator Saudi dan AS antara saingan yang bertikai telah gagal mengakhiri kekerasan di negara tersebut.
Organisasi Internasional untuk Migrasi memperkirakan bahwa hampir 3 juta orang telah mengungsi akibat konflik saat ini di Sudan.[res]