(IslamToday ID)—Raksasa energi nuklir Rusia, Rosatom, berencana untuk mulai menambang uranium di Namibia pada 2029.
Investasi dalam proyek ini akan mencapai $500 juta, sementara produksi uranium diharapkan mencapai 3.000 ton per tahun.
“Kami berencana menyelesaikan pekerjaan eksplorasi pada 2026 dan mulai menambang uranium pada 2029 dengan masa penambangan lebih dari 25 tahun,” ungkap perusahaan itu, seperti dilansir dari RT, Kamis (20/7/2023)
Eksplorasi deposit uranium di Namibia akan dilakukan oleh Headspring Investments, bagian dari holding pertambangan uranium internasional Rosatom, Uranium One Group.
Perusahaan juga mengungkapkan bahwa deposit besar ditemukan selama pekerjaan eksplorasi baru-baru ini di negara Afrika barat daya, di mana 7% cadangan uranium dunia terkonsentrasi.
Menurut Rosatom, proyek ini akan menciptakan lapangan kerja baru di wilayah tersebut dan secara langsung mempekerjakan hingga 600 orang, sekaligus meningkatkan produk domestik bruto (PDB) Namibia sebesar 1-2%,
Perusahaan itu juga akan memulai penambangan percontohan dan pemrosesan bijih uranium di Tanzania pada 2023-2025.
“Di Tanzania, Rosatom sedang mengerjakan proyek Sungai Mkuju dengan deposit Nyota, yang merupakan salah satu yang terbesar di dunia dengan cadangan sumber daya 152 juta ton bijih,” ungkap perusahaan itu.
Pada tahap percontohan, Rosatom mengatakan akan mengekstraksi 5 ton bubuk konsentrat uranium yang dikenal sebagai yellowcake, dengan proyeksi kapasitas 3.000 ton per tahun.
Pada tahun 2022, Rosatom menambang hampir 7.000 ton uranium, dimana sekitar 4.500 ton diekstraksi oleh Uranium One Group.(res)